Secara umum petani di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) sepanjang Januari 2023 tetap sejahtera meski Nilai tukar Petani (NTP) mengalami penurunan 0,12 persen, yakni dari 129,93 pada Desember 2022, menjadi 129,77 pada Januari.


"Penurunan NTP disebabkan oleh indeks harga yang diterima petani (It) naik  0,15 persen, namun indeks harga yang dibayar petani (Ib) naik 0,27 persen," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim Yusniar Juliana di Samarinda, Rabu.

Angka keseimbangan NTP adalah 100, jika NTP di bawah 100 berarti petani rugi, jika pas 100 berarti impas, jika di atas 100 berarti untung, jauh di atas 100 berarti petani sejahtera atau makmur.

Rincian dari  NTP per subsektor yang totalnya 129,77 pada Januari 2023 itu adalah untuk Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan (NTPP) sebesar 93,36, berarti petani tanaman pangan masih merugi. 

Kemudian Nilai Tukar Petani Hortikultura (NTPH) sebesar 110,79 atau petani untung, Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) sebesar 171,94 menggambarkan bahwa pekebun di Kaltim paling sejahtera ketimbang subsektor lain. 

Berikutnya  Nilai Tukar Petani Peternakan (NTPT) sebesar 109,56 atau masih untung, dan Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidaya Ikan (NTNP) sebesar 97,30 yang berarti pelaku pada subsektor ini masih merugi. 

Pada Januari 2023, lanjutnya, terdapat tiga subsektor yang mengalami peningkatan NTP, yakni subsektor tanaman pangan naik 0,49 persen, subsektor peternakan naik 1,41 persen, dan subsektor perikanan naik 0,18 persen.

Sementara itu, dua subsektor lain mengalami penurunan, yaitu subsektor hortikultura minus 0,03 persen dan subsektor tanaman perkebunan rakyat turun 0,70 persen.

Ia melanjutkan, untuk Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Kaltim pada Januari 2023 sebesar 130,17, terjadi kenaikan 0,07 persen jika dibandingkan dengan NTUP bulan Desember 2022 yang tercatat 130,08. 

"Terdapat empat subsektor yang mengalami peningkatan NTUP, yakni subsektor tanaman pangan, hortikultura, peternakan, dan subsektor perikanan. Sedangkan NTUP subsektor perkebunan mengalami penurunan," kata Yusniar. 

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023