Nunukan (ANTARA Kaltim) - Badai Haiyan yang mengancam wilayah utara Pulau Kalimantan akan menyebabkan gelombang laut tinggi di Laut Sulawesi dan Selat Makassar dengan ketinggian mencapai 2,5 meter.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Nunukan, Taruna Mona melalui Prakirawan Eko Trisantoro di Nunukan, Jumat menegaskan, Badai Haiyan ini dapat membahayakan pelayaran dengan transportasi ukuran kecil seperti nelayan.

Badai Haiyan yang pertama kali diberi nama oleh Australia tersebut mengancam wilayah Kabupaten Nunukan akibat hujan yang disertai angin kencang dan guntur menyebabkan gelombang laut dapat mencapai 2 meter hingga 2,5 meter di sekitar Selat Sulawesi, katanya.

"Badai Haiyan ini berawal dari siklon tropis yang sangat kuat dengan angin berkekuatan 90 kilometer per jam," sebut Eko Trisantoro.

Selain itu, BMKG Kabupaten Nunukan meminta kepada warga Kabupaten Nunukan lebih waspada terjadinya Badai Haiyan ini yang dapat menimbulkan awan-awan colonimbus yang telah berlangsung sejak sepekan terakhir.

Menurut Eko Trisantoro, Badai Haiyan ini tidak menimbulkan puting beliung tetapi kekuatannya sangat besar sehingga dapat menerbangkan benda-benda yang ringan termasuk atap rumah atau tenda-tenda.

Tingginya gelombang laut sendiri, dia menjelaskan, sehubungan dengan Badai Haiyan yang terjadi di perairan bagian timur Filipina sehingga dipastikan memengaruhi kondisi gelombang laut di sekitarnya termasuk Selat Sulawesi.

Namun, lanjut Eko Trisantoro, tidak membahayakan bagi alat tranportasi laut yang berukuran besar seperti kapal.

Ia mengungkapkan, BMKG Kabupaten Nunukan akan terus memantau perkembangan Badai Haiyan ini terkait kekuatannya apakah akan melemah atau cenderung lebih menguat dan dampaknya terhadap wilayah Kabupaten Nunukan. (*)

Pewarta: M Rusman

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013