Samarinda (ANTARA Kaltim) - Sebanyak 424 penderita HIV/AIDS meninggal dunia di Kalimantan Timur (Kaltim) hingga 2013, kata Direktur Eksekutif Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Kaltim, Sumadi Atmodihajo.

"Data bersumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim (termasuk data dari Kaltara) ditemukan sebanyak 3.069 pengidap HIV diantaranya 998 orang telah menjadi penderita AIDS, dan 424 orang telah meninggal," katanya di Samarinda, Kamis.

Penyakit HIV/AIDS berkembang dan menyebar di masyarakat saat ini tidak lagi dalam hitungan bulan atau hari, tetapi detik. Tiap detik akan ada orang yang terserang maupun meninggal karena HIV/AIDS, katanya.

"Pemerintah dan masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan dan menanggulangi penyakit mematikan dan belum ada obatnya itu secara serius mengingat begitu banyak tantangan dan kendala yang dihadapi di saat sekarang, terlebih lagi di masa depan," kata Sumadi.

Di antaranya adalah perilaku menyimpang para remaja dan generasi muda yang melakukan seks bebas dan penggunaan narkoba, yang sangat erat hubungannya dengan penyebaran HIV/AIDS, katanya.

"Berdasarkan penelitian, remaja yang melakukan seks pra-nikah di Kaltim setidaknya terdapat di bawah 10 persen namun ada pula sekitar 25 persen dan bahkan ada yang menyatakan lebih dari 50 persen," kata Sumadi.

Hal tersebut, ujar Sumadi, tentunya membuat banyak orang tua merasa was-was terhadap pergaulan anak muda saat ini. Begitu pula dengan narkoba, merupakan masalah krusial karena melalui narkoba HIV/AIDS juga mudah dijangkitkan dari satu orang ke lainnya.

Dari 147.106 kasus HIV/AIDS di Indonesia sampai Maret 2013, 2.288 di antaranya terdapat di Kaltim, katanya.

"Yang cukup memprihatinkan adalah, semakin banyaknya ditemukan pada kelompok masyarakat yang semulanya termasuk resiko rendah, namun sekarang ini dapat dianggap sebagai kelompok masyarakat yang beresiko tinggi," kata Sumadi.

Dari laporan RSUD A.Wahab Sjahranie Samarinda, sampai dengan Agustus 2013, pengidap HIV/AIDS yang positif menjadi urutan pertama adalah para pegawai swasta sebanyak 390 orang, urutan kedua ibu rumah tangga sebanyak 160 orang, dan urutan ketiga pengangguran sebanyak 80 orang.

Di samping itu, juga sudah ditemukan pada Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 15 orang, pelajar lima orang, mahasiswa lima orang. Apabila dilihat dari faktor resikonya, maka yang terbanyak adalah ditemukannya 48 orang ibu hamil yang positif HIV dan AIDS dan telah melahirkan bayinya, katanya. (Humas Prmprov Kaltim/adv)

Pewarta:

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013