Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Samarinda setiap hari menggunakan armada mengangkut volume sampah sedikitnya 85 ton sampai 100 ton per harinya yang berasal dari Tempat Pembuangan Sementara (TPS) untuk dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Kecamatan Sambutan.
“Setiap hari tim kami mengangkut dari TPS ke TPA , sedikitnya per hari sekitar 85 ton sampai 100 ton. Ini angka yang cukup besar, wajar saja apabila kondisi TPS melebihi dari kapasitas,” kata Sekretaris DLH Kota Samarinda, Nur Hikmah di Samarinda Minggu.
Ia mengatakan, selain di TPS timnya juga menyisir sampah di jalan-jalan utama dan juga aliran sungai yang dinamakan tim semut. Sebab masih selalu ada sampah yang berserakan di pinggir-pinggir jalan dan juga yang hanyut di sungai.
Pihaknya mengimbau kepada warga Samarinda agar tertib dalam membuang sampah. Beberapa kali ditemukan, ada juga yang masih membuang sampah di sungai, di pinggir jalan , dan di tempat-tempat yang tidak seharusnya.
“Ada ketentuan untuk membuang sampah ke TPS yakni dari jam 18.00 WITA sampai jam 06.00 WITA. Di luar daripada itu tidak diperkenankan untuk membuang sampah. Hal Ini karena keterbatasan petugas pengangkut sampah, sehingga mereka hanya fokus membuang sampah di waktu yang dijadwalkan saja,” ujar Nur Hikmah.
Ia menjelaskan sampah yang sudah masuk di TPA itu dilakukan proses pengurangan, seperti pemilahan. Dari pemilahan itu, ada yang didaur ulang oleh kelompok usaha, ada sampah organik yang diolah sebagai kompos. Dan ada juga peran pemulung dalam memilah sampah tersebut menjadi barang yang punya nilai jual.
Dia juga mengemukakan, bahwa DLH juga melakukan pergeseran beberapa titik TPS ke tempat yang agak jauh dari permukiman RT , karena menanggapi protes warga yang kebetulan rumahnya berdekatan dengan TPS tersebut dan beberapa TPS masih dipasang pada lahan milik pribadi.
“Namun dengan keterbatasan TPS tersebut, kami mengapresiasi kepada RT- RT yang berinisiatif mengelola pengangkutan sampah di wilayahnya,” ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022