Wakil Ketua DPRD Provinsi Kaltim Seno Aji memberikan apresiasi terhadap pelatihan membatik dan budi daya serai terintegrasi yang digelar oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kaltim di Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), karena pelatihan ini melibatkan disabilitas wicara.
"Tentu saja ini sangat positif, karena pelatihan ini juga melibatkan sejumlah kaum disabilitas yang juga memiliki hak yang sama dengan kita," ujar Seno saat menghadiri pembukaan pelatihan membatik di Hotel Elty, Tenggarong, Senin, 31 Oktober lalu.
Pelatihan yang digelar oleh DPMPD Kaltim yang dikemas dalam Workshop Teknologi Tepat Guna (TTG) tersebut dibuka oleh Elvis, selaku Kabid Usaha Ekonomi Masyarakat, Sumbar Daya Alam dan TTG DPMPD Kaltim. Digelar selama tujuh hari, yakni pada 31 Oktober hingga 7 November.
Ia berharap para peserta pelatihan, setelah kegiatan ini agar terus berkarya dan berinovasi sehingga mampu membuat karya baru, hasil pengembangan dari karya sebelumnya, sehingga semakin banyak yang berminat dari produk baru yang dihasilkan.
Dalam hal, para disabilitas juga bisa turut berpartisipasi, apalagi jika dari disabilitas yang menelurkan gagasan dalam pengembangan model, baik model batik maupun turunan dari olahan serai dari hasil budi daya, tentu hal ini menjadi luar biasa.
"Melalui pelatihan ini dan pengembangan ke depan, tentu kaum disabilitas dapat berkontribusi untuk peningkatan pendapat warga, karena sebenarnya penyandang disabilitas tidak butuh dikasihani, namun yang diperlukan adalah motivasi untuk terus berkarya dan berinovasi," katanya. (Ghofar/ Adv/ DPRD Kaltim)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022
"Tentu saja ini sangat positif, karena pelatihan ini juga melibatkan sejumlah kaum disabilitas yang juga memiliki hak yang sama dengan kita," ujar Seno saat menghadiri pembukaan pelatihan membatik di Hotel Elty, Tenggarong, Senin, 31 Oktober lalu.
Pelatihan yang digelar oleh DPMPD Kaltim yang dikemas dalam Workshop Teknologi Tepat Guna (TTG) tersebut dibuka oleh Elvis, selaku Kabid Usaha Ekonomi Masyarakat, Sumbar Daya Alam dan TTG DPMPD Kaltim. Digelar selama tujuh hari, yakni pada 31 Oktober hingga 7 November.
Ia berharap para peserta pelatihan, setelah kegiatan ini agar terus berkarya dan berinovasi sehingga mampu membuat karya baru, hasil pengembangan dari karya sebelumnya, sehingga semakin banyak yang berminat dari produk baru yang dihasilkan.
Dalam hal, para disabilitas juga bisa turut berpartisipasi, apalagi jika dari disabilitas yang menelurkan gagasan dalam pengembangan model, baik model batik maupun turunan dari olahan serai dari hasil budi daya, tentu hal ini menjadi luar biasa.
"Melalui pelatihan ini dan pengembangan ke depan, tentu kaum disabilitas dapat berkontribusi untuk peningkatan pendapat warga, karena sebenarnya penyandang disabilitas tidak butuh dikasihani, namun yang diperlukan adalah motivasi untuk terus berkarya dan berinovasi," katanya. (Ghofar/ Adv/ DPRD Kaltim)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022