Sangatta (ANTARA Kaltim) - Puluhan Pelajar tingkat SMA dari tiga kecamatan di Kutai Timur Kaltim mengikuti pelatihan Sistem Informasi Geografis (SIG) di Sangatta, 22-24 Oktober 2013.
Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Kutai Timur, Idham Edwin, Selasa, mengatakan, dalam pelatihan SIG yang diadakan Dinas Kehutanan Kutim itu, peserta akan dibekali ilmu pengukuran lahan dan pemetaan lokasi, ilmu pengukuran lahan dan pemetaan lokasi.
"Pengukuran lahan dan pemetaan lokasi serta pemetaan lokasi dalam pengambilan data spasial ini berbasiskan komputer yang bersifat dasar," kata Idham Edwin, di sela-sela pembukaan acara.
Menurut Kadishut Idham Edwin, Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data geografis.
Kemudian sumber daya manusia (SDM) yang bekerja bersama secara efektif untuk memasukkan, menyimpan, memperbaiki, memperbaharui, mengelola, memanipulasi, mengintegrasikan, menganalisis, dan menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografis.
Diharapkan dari pelatihan ini, tambah Idhan Edwin, adalah agar para peserta yang tidak saja terdiri dari pelajar, namun juga mahasiswa dapat memahami dan mengetahui ilmu dasar pengukuran lahan dan pemetaan lokasi dan pengambilan data spasial berbasis komputer.
Dengan memahami SIG ini setidaknya untuk meminimalisasi kesalahan dan tumpang tindih peruntukan lahan di daerah, sehingga Surat Keterangan Tanah (SKT) yang biasanya diterbitkan Kepala desa tidak salah dan tidak memunculkan permasalahan.
Pelatihan SIG akan dilangsungkan selama 3 hari, yakni 22-24 Oktober 2013 di aula Kantor Dinas Kehutanan, Kawasan Pusat Perkantoran Bukit Pelangi.
Pelatihan ini merupakan keempat kalinya dengan melibatkan pelajar tingkat SMA dari Kecamatan Sangatta Selatan, Rantau Pulung dan Sangkulirang, serta perwakilan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (Stiper) Sangatta.
SIG merupakan ilmu langka yang seharusnya semua komponen masyarakat mesti tahu, utamanya bagi para pengambil kebijakan dalam menjalankan roda pemerintahan, katanya
Dia mengharapkan kegiatan ini nantinya mendukung pembangunan berkelanjutan, sehingga pemanfaatan lahan benar-benar maksimal, tidak menimbulkan polemik yang meresahkan masyarakat. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Kutai Timur, Idham Edwin, Selasa, mengatakan, dalam pelatihan SIG yang diadakan Dinas Kehutanan Kutim itu, peserta akan dibekali ilmu pengukuran lahan dan pemetaan lokasi, ilmu pengukuran lahan dan pemetaan lokasi.
"Pengukuran lahan dan pemetaan lokasi serta pemetaan lokasi dalam pengambilan data spasial ini berbasiskan komputer yang bersifat dasar," kata Idham Edwin, di sela-sela pembukaan acara.
Menurut Kadishut Idham Edwin, Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data geografis.
Kemudian sumber daya manusia (SDM) yang bekerja bersama secara efektif untuk memasukkan, menyimpan, memperbaiki, memperbaharui, mengelola, memanipulasi, mengintegrasikan, menganalisis, dan menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografis.
Diharapkan dari pelatihan ini, tambah Idhan Edwin, adalah agar para peserta yang tidak saja terdiri dari pelajar, namun juga mahasiswa dapat memahami dan mengetahui ilmu dasar pengukuran lahan dan pemetaan lokasi dan pengambilan data spasial berbasis komputer.
Dengan memahami SIG ini setidaknya untuk meminimalisasi kesalahan dan tumpang tindih peruntukan lahan di daerah, sehingga Surat Keterangan Tanah (SKT) yang biasanya diterbitkan Kepala desa tidak salah dan tidak memunculkan permasalahan.
Pelatihan SIG akan dilangsungkan selama 3 hari, yakni 22-24 Oktober 2013 di aula Kantor Dinas Kehutanan, Kawasan Pusat Perkantoran Bukit Pelangi.
Pelatihan ini merupakan keempat kalinya dengan melibatkan pelajar tingkat SMA dari Kecamatan Sangatta Selatan, Rantau Pulung dan Sangkulirang, serta perwakilan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (Stiper) Sangatta.
SIG merupakan ilmu langka yang seharusnya semua komponen masyarakat mesti tahu, utamanya bagi para pengambil kebijakan dalam menjalankan roda pemerintahan, katanya
Dia mengharapkan kegiatan ini nantinya mendukung pembangunan berkelanjutan, sehingga pemanfaatan lahan benar-benar maksimal, tidak menimbulkan polemik yang meresahkan masyarakat. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013