Taman Hutan Raya (Tahura) Lati Petangis sebagai area konservasi dimanfaatkan untuk kegiatan budidaya madu kelulut (trigona) yang melibatkan petani, kelompok wanita tani dan karang taruna setempat.
"Tahun ini ada delapan kelompok tani diberikan pembinaan budidaya madu kelulut (trigona)," kata Kabid Pengelolaan Tahura pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Paser, Teguh Haryanto, di Tanah Grogot Rabu.
Ia mengatakan, selain ingin menjadikan Tahura sebagai pusat pendidikan lingkungan hidup dan pelestarian alam, juga melalui kegiatan budidaya tersebut berupaya mengembangkan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai kegiatan ekonomi kreatif.
"Kami yakin kegiatan itu mampu jadi daya ungkit bangkitnya kreativitas dan kemandirian ekonomi masyarakat di sekitar kawasan Tahura," ujar Teguh.
Menurutnya, Tahura Paser tidak hanya memberikan pembinaan budidaya madu kelulut kepada kelompok tani setempat. Tetapi ada kegiatan lain seperti penanaman serai wangi, pembuatan produk-produk turunan dari penyulingan minyak serai diantaranya sabun cucian piring, pewangi pakaian, dan balsem.
Selain itu juga dilakukan budidaya tanaman sistem agroforestri yakni dengan tanaman pokok petai, jengkol, nangka, dan tanaman sela seperti jagung, pepaya, dan sayur mayur.
"Kegiatan budidaya lebah dilakukan di pekarangan warga," kata Teguh.
Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kecamatan Petangis, Zulvian Pratama, mengaku bisa meraup puluhan juta dari budidaya kelulut.
Ia menceritakan, awalnya Tahura memberi bantuan Toping (wadah lebah) sebanyak 250 buah, kemudian beberapa bantuan kembali diterima dari pihak lain, hingga saat ini usahanya berkembang.
"Sekarang kita punya 350 toping. Jika panen 350 sarang itu bisa menghasilkan sampai 20 liter, hasil yang didapat dari penjualan sekitar Rp10.000.000," ucapnya.
Zulvian menuturkan, ke delapan kelompok tani yang diberikan pembinaan budidaya madu kelulut tersebut antara lain KTH Anggrek Bura Desa Petangis, KTH Kreasi Remaja Desa Tabru Paser Damai, KTH Awa Penyembolum Desa Saing Prupuk , kelompok wanita tani (KWT) Melati Desa Saing Prupuk, KWT Berkah Trigona dan KWT Tunas Lestari Desa Petangis, KWT Lavender dan KWT Sakura Desa Taberu Paser Damai, serta Karang Taruna Desa Muser.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022
"Tahun ini ada delapan kelompok tani diberikan pembinaan budidaya madu kelulut (trigona)," kata Kabid Pengelolaan Tahura pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Paser, Teguh Haryanto, di Tanah Grogot Rabu.
Ia mengatakan, selain ingin menjadikan Tahura sebagai pusat pendidikan lingkungan hidup dan pelestarian alam, juga melalui kegiatan budidaya tersebut berupaya mengembangkan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai kegiatan ekonomi kreatif.
"Kami yakin kegiatan itu mampu jadi daya ungkit bangkitnya kreativitas dan kemandirian ekonomi masyarakat di sekitar kawasan Tahura," ujar Teguh.
Menurutnya, Tahura Paser tidak hanya memberikan pembinaan budidaya madu kelulut kepada kelompok tani setempat. Tetapi ada kegiatan lain seperti penanaman serai wangi, pembuatan produk-produk turunan dari penyulingan minyak serai diantaranya sabun cucian piring, pewangi pakaian, dan balsem.
Selain itu juga dilakukan budidaya tanaman sistem agroforestri yakni dengan tanaman pokok petai, jengkol, nangka, dan tanaman sela seperti jagung, pepaya, dan sayur mayur.
"Kegiatan budidaya lebah dilakukan di pekarangan warga," kata Teguh.
Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kecamatan Petangis, Zulvian Pratama, mengaku bisa meraup puluhan juta dari budidaya kelulut.
Ia menceritakan, awalnya Tahura memberi bantuan Toping (wadah lebah) sebanyak 250 buah, kemudian beberapa bantuan kembali diterima dari pihak lain, hingga saat ini usahanya berkembang.
"Sekarang kita punya 350 toping. Jika panen 350 sarang itu bisa menghasilkan sampai 20 liter, hasil yang didapat dari penjualan sekitar Rp10.000.000," ucapnya.
Zulvian menuturkan, ke delapan kelompok tani yang diberikan pembinaan budidaya madu kelulut tersebut antara lain KTH Anggrek Bura Desa Petangis, KTH Kreasi Remaja Desa Tabru Paser Damai, KTH Awa Penyembolum Desa Saing Prupuk , kelompok wanita tani (KWT) Melati Desa Saing Prupuk, KWT Berkah Trigona dan KWT Tunas Lestari Desa Petangis, KWT Lavender dan KWT Sakura Desa Taberu Paser Damai, serta Karang Taruna Desa Muser.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022