Badan Nasional Narkotika Provinsi Kalimantan Timur (BNNP Kaltim) tahun ini telah membentuk tiga "Desa Bersinar" (Bersih dari Narkoba), sebagai pencegahan dan penanganan penyalahgunaan narkoba di kelurahan/desa agar terhindar dari peredaran narkoba.
"Untuk tahun ini sudah terbentuk tiga Desa Bersinar yang tersebar pada dua kabupaten, yakni dua desa di Kabupaten Kutai Timur dan satu desa di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU)," ujar Sub-koordinasi Pencegahan BNNP Kaltim Rosna Eviani di Samarinda, Selasa.
Tiga Desa Bersinar itu adalah Desa Bersinar di Desa Bangun Mulya, Kecamatan Waru, Kabupaten PPU, kemudian dua Desa Bersinar yang di Kabupaten Kutai Timur berada di Kelurahan Teluk Lingga, Kecamatan Sangatta Utara, kemudian Kelurahan Singa Geweh di Kecamatan Sangatta Selatan.
Kegiatan yang dilakukan oleh pihaknya dalam Desa Bersinar tergantung pada seksi maupun bidang di BNNP Kaltim, seperti dari seksi pencegahan menggelar pelatihan pengembangan soft skill (keterampilan diri), ketahanan keluarga.
Di Desa Bangun Mulya, misalnya, lanjut Rosni, kegiatannya antara lain Ketahanan Keluarga di SMPN 13 PPU, pengembangan soft skill digelar di SMAN 2 PPU dilakukan oleh Seksi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) BNNP Kaltim.
Sejumlah materi yang disampaikan kepada peserta adalah jenis hingga dampak narkoba dan new psychoactive substances (NPS), zat yang disalahgunakan, kemudian materi tentang bahaya penyalahgunaan narkoba, termasuk upaya menghindari penyalahgunaan narkoba.
Menurutnya, tujuan diselenggarakan pelatihan adalah untuk memberikan pemahaman, pembinaan, dan mengembangkan kemampuan yang aplikatif ke sekolah dalam menciptakan siswa yang adaptif dalam menolak penyalahgunaan narkoba.
Kegiatan ini untuk memberikan kesempatan kepada sekolah untuk memperkuat nilai dan mutu anak didik, terutama dalam menghadapi tantangan dan kemajuan teknologi yang sifatnya dapat diaplikasikan pada anak didik selanjutnya.
"Manfaat dilaksanakan pengembangan soft skill adalah agar para siswa memiliki kesiapan untuk bersih narkoba, menumbuhkan kepercayaan diri dalam bersosialisasi sehingga dapat memperkuat citra positif siswa," tutur Rosni.
Untuk dua Desa Bersinar pada dua kelurahan di Kutai Timur, kegiatan yang dilakukan antara lain Ketahanan Keluarga berbasis pengembangan sumber daya manusia (SDM), untuk mendorong kelurahan membentuk secara mandiri ketahanan dari berbagai ancaman di masyarakat.
Melalui kegiatan ini, pihaknya memberikan motivasi hingga penyuluhan bahaya narkoba baik langsung kepada siswa maupun ke masyarakat umum.
"Dari Bidang Rehabilitasi dibentuk Kader IBM (Intervensi Berbasis Masyarakat), sehingga kader akan menolong warga untuk rehabilitasi. Warga jangan takut melapor jika ada penyalahgunaan narkoba, karena untuk pengguna akan direhabilitasi secara gratis sampai sembuh," ujar Rosni.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022
"Untuk tahun ini sudah terbentuk tiga Desa Bersinar yang tersebar pada dua kabupaten, yakni dua desa di Kabupaten Kutai Timur dan satu desa di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU)," ujar Sub-koordinasi Pencegahan BNNP Kaltim Rosna Eviani di Samarinda, Selasa.
Tiga Desa Bersinar itu adalah Desa Bersinar di Desa Bangun Mulya, Kecamatan Waru, Kabupaten PPU, kemudian dua Desa Bersinar yang di Kabupaten Kutai Timur berada di Kelurahan Teluk Lingga, Kecamatan Sangatta Utara, kemudian Kelurahan Singa Geweh di Kecamatan Sangatta Selatan.
Kegiatan yang dilakukan oleh pihaknya dalam Desa Bersinar tergantung pada seksi maupun bidang di BNNP Kaltim, seperti dari seksi pencegahan menggelar pelatihan pengembangan soft skill (keterampilan diri), ketahanan keluarga.
Di Desa Bangun Mulya, misalnya, lanjut Rosni, kegiatannya antara lain Ketahanan Keluarga di SMPN 13 PPU, pengembangan soft skill digelar di SMAN 2 PPU dilakukan oleh Seksi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) BNNP Kaltim.
Sejumlah materi yang disampaikan kepada peserta adalah jenis hingga dampak narkoba dan new psychoactive substances (NPS), zat yang disalahgunakan, kemudian materi tentang bahaya penyalahgunaan narkoba, termasuk upaya menghindari penyalahgunaan narkoba.
Menurutnya, tujuan diselenggarakan pelatihan adalah untuk memberikan pemahaman, pembinaan, dan mengembangkan kemampuan yang aplikatif ke sekolah dalam menciptakan siswa yang adaptif dalam menolak penyalahgunaan narkoba.
Kegiatan ini untuk memberikan kesempatan kepada sekolah untuk memperkuat nilai dan mutu anak didik, terutama dalam menghadapi tantangan dan kemajuan teknologi yang sifatnya dapat diaplikasikan pada anak didik selanjutnya.
"Manfaat dilaksanakan pengembangan soft skill adalah agar para siswa memiliki kesiapan untuk bersih narkoba, menumbuhkan kepercayaan diri dalam bersosialisasi sehingga dapat memperkuat citra positif siswa," tutur Rosni.
Untuk dua Desa Bersinar pada dua kelurahan di Kutai Timur, kegiatan yang dilakukan antara lain Ketahanan Keluarga berbasis pengembangan sumber daya manusia (SDM), untuk mendorong kelurahan membentuk secara mandiri ketahanan dari berbagai ancaman di masyarakat.
Melalui kegiatan ini, pihaknya memberikan motivasi hingga penyuluhan bahaya narkoba baik langsung kepada siswa maupun ke masyarakat umum.
"Dari Bidang Rehabilitasi dibentuk Kader IBM (Intervensi Berbasis Masyarakat), sehingga kader akan menolong warga untuk rehabilitasi. Warga jangan takut melapor jika ada penyalahgunaan narkoba, karena untuk pengguna akan direhabilitasi secara gratis sampai sembuh," ujar Rosni.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022