Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Ekspedisi Indonesia 4X4 memasuki tahap pengiriman kendaraan para peserta dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta menuju Balikpapan, Kalimantan Timur.

"Semua ada 9 kendaraan berbagai merek, kami jadwalkan tiba di Balikpapan pada pertengahan Oktober ini," kata Greeffion Kamil, pemimpin Ekspedisi Indonesia 4X4 di Balikpapan, Jumat.

Menurut dia, anggota tim berasal dari berbagai daerah di Indonesia mulai dari Riau, Jakarta, Surabaya, Pontianak, Banjarmasin, hingga Samarinda.

Ia mengatakan, setelah tiba di Kota Minyak Balikpapan dan menjadikan Swiss Bellinn sebagai markas, tim masih melakukan sejumlah persiapan kecil di Balikpapan.

Tim akan mengisi perbekalan dan berbagai kebutuhan logistik lain sebelum bertolak ke utara pada 28 Oktober menuju perbatasan Indonesia-Malaysia di Simenggaris dan kemudian Long Bawan.

"Karena itu Ekspedisi ini bertajuk Border Expedition," sebut Fionk, panggilan akrab Greeffion Kamil.

Setelah menyusur pesisir timur, tim akan lurus terus hingga Simenggaris, ke pos perbatasan di mana terdapat pos bersama antara TNI dengan Tentera Diraja Malaysia (TDM).

Setelah itu, tim berputar balik dan menuju Long Bawan dari Malinau.

Menurut Insuhendang, Manajer Jalur Ekspedisi, di rute Malinau-Long Bawan itulah petualangan yang sesungguhnya akan ada.

"Selama ini belum ada yang bisa menempuh jalur itu lewat darat dengan sekali jalan," kata Insu.

Survei oleh Insu memperlihatkan, tim harus menyeberang sungai hingga 4 kali. Dua kali bisa diseberangi dengan mobil begitu saja, dan dua yang lain tim harus terlebih dahulu membuat jembatan.

Perhitungan waktu sementara menyebutkan, bahwa bila lancar seluruh trek bisa ditempuh dalam 2 minggu pergi pulang.

Tim dijadwalkan sudah kembali ke Balikpapan pada tanggal 11 November.

Pada kesempatan ini juga Fionk menjelaskan bahwa Ekspedisi Indonesia 4X4 bukan sekadar jalan-jalan melihat alam Indonesia, tetapi ekspedisi ini juga dimaksudkan menjadi pengingat betapa Indonesia sesungguhnya surga bagi petualangan di alam bebas.

"Orang-orang ke negeri kita mencari petualangan, Camel Trophy sampai dua kali ke Kalimantan. Kita yang memiliki negeri ini, masa hanya menonton saja," ujar Fionk.

Camel Trophy adalah petualangan bermobil yang disponsori pabrikan Land Rover dan rokok Camel. Dua kali mereka menjadikan Kalimantan sebagai ajang perjalanan, yaitu di tahun 1996 dan tahun 1999.

Selain bersenang-senang dengan petualangan, Ekspedisi Indonesia adalah juga perjalanan sosial.

Dalam perjalanan kali ini, dokter ekspedisi, dr Silverius Purba, akan menggelar pengobatan gratis bagi warga masyarakat sejumlah desa di perbatasan, lalu ada bantuan untuk sejumlah rumah ibadah.

Sebelum ini, pada tahun 2011 Ekspedisi Indonesia 4X4 dilangsungkan di Kalimantan Barat dengan tajuk Hulu Kapuas Expedition, dimulai dari Pontianak menuju Putussibau, lalu memasuki Taman Nasional Betung-Kerihun di Kampung Sadap, menyusuri perbatasan Indonesia-Malaysia pada negara bagian Sarawak, mencapai jalur offroad ekstrem di antara Nanga Badau-Nanga Merekai, tiba di pos perbatasan Entikong yang terkenal, dan kembali ke Pontianak.

Tiga ekspedisi sebelumnya lagi berlangsung di Sumatera. Mulai tahun 2007 di Sumatera Bagian Selatan, tahun 2008 Orang Rimba di Bengkulu, dan 2009 Tjoet Nja Dhien Retrack di Sumatera Utara dan Aceh.

"Semuanya menampilkan Indonesia yang luar biasa," kata Fionk. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013