Nunukan (ANTARA Kaltim) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan badai tropis yang terjadi di wilayah Filipina Selatan akhir September 2013 sangat memengaruhi anomali cuaca di Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara saat ini.

Kepala BMKG Kelas IV Kabupaten Nunukan, Taruna Mona melalui staf prakirawan di Nunukan, Jumat menyatakan, berdasarkan pengamatan akhir-akhir ini dimana tiba-tiba terjadi hujan lebat yang disertai angin kencang serta petir merupakan efek daripada badai tropis prpiroon yang berlangsung di wilayah selatan Filipina.

"Badai tropis di Filipina (Selatan) secara tidak langsung mempengaruhi cuaca di Nunukan saat ini yaitu hujan lebat disertai angin kencang," ujat dia.

Ia menegaskan, sejak akhir September 2013 hujan dengan intensitas menengah hingga deras seringkali terjadi di wilayah Kabupaten Nunukan pada sore dan malam hari yang menyebabkan sejumlah bangunan yang kurang kuat akan diterbangkan oleh angin kencang tersebut.

Namun Taruna Mona mengakui, terjadinya hujan deras dan tiupan angin kencang masih normal berkekuatan 18 knot berlangsung insidentil dalam artian tidak terduga sama sekali.

"Kronologis peristiwa hujan deras disertai angin kencang terjadi apabila suhu udara terasa sangat panas pada siang hari," kata dia.

Taruna Mona menyatakan, pembentukan awan pada pagi hari di wilayah Kabupaten Nunukan menyebabkan udara terasa sangat panas pada siang hari diakibatkan oleh badai tropis prapiroon di wilayah selatan Filipina yang silih berganti setiap saat.

"Angin kencang terjadi akibat pengaruh daripada awan colonimbus yang menyebabkan badai petir dan hujan deras," sebut staf BMKG Nunukan tersebut.

Ia menambahkan, sempat terjadi tiupan angin kencang dengan berkekuatan 20 knot atau 45 kilometer per jam di wilayah itu yang menyebabkan beberapa rumah penduduk terkena puting beliung.

"Suhu udara di wilayah Nunukan sebenarnya masih normal bagi manusia yakni 24-32 derajat celcius, tetapi mempengaruhi pembentukan awan yang dapat menyebabkan hujan deras. Jadi karena pengaruh badai tropis di selatan Filipina makanya terasa sangat panas," ujarnya.

BMKG Nunukan memprediksi angin kencang dan hujan deras yang terjadi pada sore dan malam hari akan berlangsung hingga pertengah Oktober 2013.

Taruna Mona juga menyatakan suhu udara dan perubahan cuaca yang sedikit ekstrim ini sangat berbahaya bagi pelayaran perahu kecil seperti speedboat dan perahu bermesin.

Oleh karena itu, dia meminta kepada para nelayan dan pelayaran speedboat Nunukan-Tarakan dan Nunukan-Tawau Malaysia untuk lebih berhati-hati pada sore hingga malam hari karena gelombang air bisa mencapai dua meter. (*)

Pewarta: M Rusman

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013