Tenggarong (ANTARA Kaltim) - Tim Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Kutai Kartanegara memeriksa kesehatan hewan kurban yang tersedia ditempat-tempat penjualan yang ada di kecamatan Loa Kulu dan Tenggarong, Senin (7/10).

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Disnakkeswan Kukar Fathuddin mengatakan, kegiatan pemeriksaan tersebut rutin dilaksanakan setiap tahun, guna memberikan pelayanan kepada masyarakat, baik itu pedagang maupun konsumen atau pembeli hewan kurban.

"Tujuannya agar konsumen mendapatkan hewan kurban yang sehat. Jadi, sebelum dijual ke konsumen terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan," terangnya didampingi Kasi Pengawasan Obat Hewan dan Pelayanan Kesehatan Hewan Drh Sogeng Boedi Iswanto, disela-sela memeriksa hewan di tempat-tempat penjualan sapi dan kambing kurban.

Dalam pemeriksaan hewan kurban, Fathuddin didampingi kepala UPT Disnakkeswan masing-masing kecamatan, dan dokter hewan Gunawan dan petugas dari Disnakkeswan lainnya.

Adapun teknik pemeriksaan hewan tersebut yaitu dengan mendatangi tempat-tempat penjualan hewan, kemudian melihat langsung fisik hewan kurban tersebut.

Jika hewan tersebut sehat kata Fathuddin, maka sapi atau kambing mampu berdiri dan berjalan dengan baik, bola mata terlihat berbinar serta cuping hidung atau moncong basah.

"Jika telinga dipegang terasa hangat tidak dingin, itu juga menandakan hewan itu tidak sakit," katanya.

Setelah memastikan hewan tersebut sehat dan layak, tim dari Disnakkeswan akan memberikan penanda atau pin yang dipasangkan pada sapi atau kambing, serta Surat Keterangan Kesehatan Hewan Kurban kepada penjual.

Pada pemeriksaan hewan kurban di Loa Kulu dan Tenggarong itu kata Fathuddin semua hewan terlihat dalam kondisi baik dan sehat.

"Umumnya, pedagang sudah berpengalaman mengurus sapi atau kambing, selain itu yang pasti penjual tak akan memajang hewan yang keliatan tidak layak karena akan sulit laku," terangnya.

Selanjutnya, Fathuddin menyampaikan kepada masyarakat calon pembeli hewan kurban agar memilih hewan yang memiliki pin dari Disnakkeswan sebagai tanda bahwa hewan itu sehat.

"Kalaupun penanda atau pin tidak ada, tanyakan kepada pedagang apakah memiliki Surat Keterangan Kesehatan Hewan Kurban dari Disnakkeswan, katanya.

Selanjutnya Fathuddin menambahkan, selain di Loa Kulu dan Tenggarong, untuk kecamatan lainnya pihaknya menugaskan kepada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Disnakkeswan masing-masing untuk melakukan pemeriksaan yang sama.

Sementara itu Cipto salah satu pedagang hewan kurban di Loa Kulu menyambut baik apa yang dilakukan Disnakkeswan, karena menurutnya sangat membantu dirinya menerangkan kepada calon pembeli tentang kondisi Sapi dan kambing yang dijualnya.

"Saya berterima kasih sekali atas pengecekan hewan ini, supaya calon pembeli tak ragu lagi saat memilih hewan kurban karena sudah ada tanda dan surat keterangan bahwa hewan ini sehat," ungkapnya.


Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan Provinsi Kaltim Dadang Sudarya mengatakan, setiap Idul Adha permintaan warga atas sapi maupun kambing selalu tinggi, dan Pemprov Kaltim telah menyiapkan 13.583 ekor sapi dan 8.906 ekor kambing untuk menyambut Idul Adha 1434 Hijriah yang jatuh pada 15 Oktober 2013.

Selain memastikan kecukupun stok sapi, kambing, dan hasil ternak lain, lanjut Dadang, Disnak Pemprov Kaltim juga melakukan pemantauan agar sapi dan kambing yang diedarkan tidak cacat atau dalam kondisi tidak membawa penyakit.  (*)

Pewarta: Hayru Abdi

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013