Nunukan (ANTARA Kaltim) - Dewan Pimpinan Daerah Persatuan Indonesia (Perindo) Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara berupaya menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari masyarakat di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia.

Edy Masran selaku Ketua DPD Perindo Nunukan di Nunukan, Minggu, mengaku implementasi nilai-nilai Pancasila bagi masyarakat perbatasan semakin luntur akibat prinsip hidup primordial yang mementingkan diri sendiri dan kelompok.

Kondisi ini, lanjut dia, mengindikasikan adanya potensi ancaman serius terhadap semangat Bhinneka Tunggal Ika maka pada masa yang akan datang DPD Perindo akan berupaya memperjuangkan kembali penanaman nilai-nilai Pancasila.

Ia merencanakan hal itu melalui aksi-aksi sosial kemasyarakatan dan peningkatan ekonomi kerakyatan tanpa mengenal kasta, suku, agama dan ras.

Sebab, ujarnya, Pancasila sebenarnya tidak mengenal adanya perbedaan tetapi mengutamakan saling menghargai, bantu-membantu, tolong menolong, memiliki sifat tenggang rasa terhadap orang lain dan lain-lain sebagainya.

Edy Masran yang juga salah satu pengurus di Komite Pemuda Nasional Indonesia (KNPI) Kabupaten Nunukan mengatakan, dengan peningkatan ekonomi rakyat dan aksi-aksi sosial, dirinya sangat yakin akan menumbuhkan kembali sikap kebersamaan sesuai amanat lima sila Pancasila yang intinya meningkatkan kesejahteraan rakyat.

"Pancasila adalah Falsafah negara kita sebagai pemersatu bangsa dan diharapkan dilafalkan tetapi perlu dipalikasikan dalam segala sendi-sendi kehidupan kita," ujarnya.

Untuk itu, Ketua DPD Perindo Kabupaten Nunukan meminta kepada pemerintah lebih sigap dan bergerak cepat mengeliminir potensi-potensi lunturnya pengamalan dan penghayatan kepada Pancasila khususnya di wilayah perbatasan yang tentunya memiliki peluang ancaman sewaktu-waktu dari negara lain yang dapat meronrong keamanan dan ketahanan negara.

Edy Masran menegaskan, kesaktian Pancasila bagi pemahaman masyarakat di wilayah perbatasan harus tetap dilestarikan dengan jalan memberikan perlakuan sama dan mampu mengeliminir potensi perpecahan antar suku, agama dan kelompok. (*)

Pewarta: M Rusman

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013