Tana Paser (ANTARA Kaltim) - Ratusan warga Kecamatan Muara Komam, Kabupaten paser melakukan unjuk rasa di Kantor Polsek Muara Komam menyusul tertembaknya salah seorang warga oleh anggota polsek setempat, Kamis.
Akibat aksi unjuk rasa tersebut satu unit mobil patroli milik Polsek Muara Komam dirusak massa.
Massa datang berbondong-bondong ke kantor Polsek Muara Komam sekitar pukul 12.00 wita.
Di lokasi, mereka langsung berteriak-teriak agar oknum polisi yang melakukan penembakan terhadap warga segera diproses hukum .
Dari informasi yang dihimpun, korban penembakan bernama Imus (35), warga Desa Muara Langon, Kecamatan Muara Samu.
Korban yang berprofesi sebagai sopir truk menderita luka tembakan di bagian dada sebelah kanan tembus punggung. Kini korban dirawat di RS Parikesit Banjarmasin.
Kapolres Paser AKBP Irwan SIK, yang dikonfirmasi membenarkan adanya aksi unjuk rasa di Mapolsek Muara Komam.
Saat ini, kata Kapolres, situasi dan kondisi di lokasi kejadian sudah dapat dikendalikan.
“Sudah aman, tenang dan kondusif,†kata Irwan.
Ketika ditanya soal kronologis peristiwa penembakan, Kapolres enggan menjelaskan dengan alasan kasus ini sudah ditangani Polda Kaltim.
“Silahkan tanya ke Polda,†kata dia.
Namun dari informasi yang dihimpun, peristiwa penembakan oleh oknum polisi Aiptu S itu, bermula saat korban bersama temanya membawa kayu limbah kebun sawit PTPN menggunakan truk dari Desa Binangun Muara Komam, Kamis pagi sekitar pukul 04.00 wita.
Ada empat unit truk yang mengangkut kayu tersebut untuk dibawa ke Desa Solan Kecamatan Jaru- Kabupaten Tanjung, Tabalong Kalimantan Selatan,
Ketika iring-iringan truk itu melintas di depan Kantor Polsek Muara Komam, mereka bermaksud berhenti untuk melapor.
Namun, belum sempat truk berhenti, mereka dikagetkan oleh bunyi tembakan dari arah samping. Tembakan itu muncul dari dalam mobil yang diduga adalah anggota Polsek Muara Komam.
Mendengar letusan tembakan, korban dan sopir lainnya ketakutan dan langsung tancap gas sehingga terjadilah kejar-kejaran.
Selama kejar-kejaran itu, salah seorang dari dalam mobil yang mengejar mereka mengeluarkan tembakan hingga mengenai kaca samping truk.
Karena ketakutan, korban menghentikan truknya, tepatnya di Desa Selerong, Jalan Provinsi Kecamatan Muara Komam.
Sementara, mobil petugas yang mengejar juga berhenti di depan truk korban. Salah seorang dari dalam mobil itu keluar dan langsung mengeluarkan pistol kemudian mengarahkan tembakan ke kaca bagian depan truk korban hingga peluru mengenai dada sebelah kanan.
Korban kemudian dibawa ke rumah sakit di daerah kalsel setelah sebelumnya sempat dibawa ke puskesmas Muara Komam.
Sekretaris Kemitraan untuk Pembaharuan Kepolisian (Marka) Rusdiansyah mengecam aksi penembakan yang dilakukan oknum anggota Polsek Muara Komam itu.
“Polisi harus mengusut tuntas kasus penembakan ini, jika terbukti bersalah oknum polisi itu harus ditindak tegas“ kata Rusdiansyah.
Polisi kata dia, juga harus mengusut apakah penembakan yang dilakukan oknum sudah melalui prosedur yang benar.
Menurut Rusdiansyah, polisi juga harus mengusut apakah tindakan yang dilakukan oknum personel Polsek Muara Koman itu sedang dalam melakukan razia resmi atau bukan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
Akibat aksi unjuk rasa tersebut satu unit mobil patroli milik Polsek Muara Komam dirusak massa.
Massa datang berbondong-bondong ke kantor Polsek Muara Komam sekitar pukul 12.00 wita.
Di lokasi, mereka langsung berteriak-teriak agar oknum polisi yang melakukan penembakan terhadap warga segera diproses hukum .
Dari informasi yang dihimpun, korban penembakan bernama Imus (35), warga Desa Muara Langon, Kecamatan Muara Samu.
Korban yang berprofesi sebagai sopir truk menderita luka tembakan di bagian dada sebelah kanan tembus punggung. Kini korban dirawat di RS Parikesit Banjarmasin.
Kapolres Paser AKBP Irwan SIK, yang dikonfirmasi membenarkan adanya aksi unjuk rasa di Mapolsek Muara Komam.
Saat ini, kata Kapolres, situasi dan kondisi di lokasi kejadian sudah dapat dikendalikan.
“Sudah aman, tenang dan kondusif,†kata Irwan.
Ketika ditanya soal kronologis peristiwa penembakan, Kapolres enggan menjelaskan dengan alasan kasus ini sudah ditangani Polda Kaltim.
“Silahkan tanya ke Polda,†kata dia.
Namun dari informasi yang dihimpun, peristiwa penembakan oleh oknum polisi Aiptu S itu, bermula saat korban bersama temanya membawa kayu limbah kebun sawit PTPN menggunakan truk dari Desa Binangun Muara Komam, Kamis pagi sekitar pukul 04.00 wita.
Ada empat unit truk yang mengangkut kayu tersebut untuk dibawa ke Desa Solan Kecamatan Jaru- Kabupaten Tanjung, Tabalong Kalimantan Selatan,
Ketika iring-iringan truk itu melintas di depan Kantor Polsek Muara Komam, mereka bermaksud berhenti untuk melapor.
Namun, belum sempat truk berhenti, mereka dikagetkan oleh bunyi tembakan dari arah samping. Tembakan itu muncul dari dalam mobil yang diduga adalah anggota Polsek Muara Komam.
Mendengar letusan tembakan, korban dan sopir lainnya ketakutan dan langsung tancap gas sehingga terjadilah kejar-kejaran.
Selama kejar-kejaran itu, salah seorang dari dalam mobil yang mengejar mereka mengeluarkan tembakan hingga mengenai kaca samping truk.
Karena ketakutan, korban menghentikan truknya, tepatnya di Desa Selerong, Jalan Provinsi Kecamatan Muara Komam.
Sementara, mobil petugas yang mengejar juga berhenti di depan truk korban. Salah seorang dari dalam mobil itu keluar dan langsung mengeluarkan pistol kemudian mengarahkan tembakan ke kaca bagian depan truk korban hingga peluru mengenai dada sebelah kanan.
Korban kemudian dibawa ke rumah sakit di daerah kalsel setelah sebelumnya sempat dibawa ke puskesmas Muara Komam.
Sekretaris Kemitraan untuk Pembaharuan Kepolisian (Marka) Rusdiansyah mengecam aksi penembakan yang dilakukan oknum anggota Polsek Muara Komam itu.
“Polisi harus mengusut tuntas kasus penembakan ini, jika terbukti bersalah oknum polisi itu harus ditindak tegas“ kata Rusdiansyah.
Polisi kata dia, juga harus mengusut apakah penembakan yang dilakukan oknum sudah melalui prosedur yang benar.
Menurut Rusdiansyah, polisi juga harus mengusut apakah tindakan yang dilakukan oknum personel Polsek Muara Koman itu sedang dalam melakukan razia resmi atau bukan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013