Wakil Gubernur Provinsi Kaltim Hadi Mulyadi berjanji akan menyampaikan aspirasi para mahasiswa yang menggelar aksi demo menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak atau BBM kepada Pemerintah Pusat.


"Sesuai keinginan dan aspirasi masyarakat untuk dilakukan evaluasi bagaimana sebaiknya harga BBM tidak menyengsarakan masyarakat, kami akan sampaikan aspirasi ini kepada Pemerintah Pusat," kata Hadi Mulyadi saat menemui para pengunjuk rasa di depan Kantor Gubernur Kaltim, Selasa.

Dalam orasinya di hadapan ratusan pendemo, Wagub Hadi Mulyadi menegaskan persoalan harga BBM naik yang turut dirasakan seluruh rakyat Kaltim.

"Bukan masalah rakyat, bukan masalah pejabat, tapi kita semua, seluruh rakyat Indonesia merasakan dampak kenaikan BBM ini," kata Hadi Mulyadi.

Didampingi Kapolresta Samarinda dan Komandan Kodim Samarinda, Wagub meminta dan mengingatkan para mahasiswa dalam menyampaikan aspirasinya jangan anarkis.

"Sebab kalau kita anarkis, itu tidak akan menyelesaikan masalah yang kita hadapi semua saat ini," pesannya.

Kembali Wagub menegaskan Pemprov Kaltim akan menyampaikan usulan dan aspirasi masyarakat Kaltim untuk meminta Presiden Joko Widodo dan pemerintah pusat mengevaluasi kenaikan BBM.

"Kita sampaikan sepenuhnya," tegas suami Hadi Mulyadi, seraya menambahkan persoalan-persoalan lain seperti masalah perekonomian di daerah, Pemprov Kaltim terus bekerja keras membantu demi meringankan permasalahan yang dihadapi masyarakat.

Aksi para Mahasiswa di Kaltim sebelumnya dilaksanakan di sejumlah titik keramaian di Kota Samarinda, namun menjelang siang para pendemo tersebut berkumpul di depan Kantor Gubernur Kaltim untuk melalukan orasi.

Ratusan Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Kota Samarinda itu hadir dalam demo dan sempat memaksa masuk di area Kantor Gubernur Kaltim sebelum dihadang oleh aparat keamanan yang bersiaga.

Humas Aliansi Masyarakat Kaltim Andi Irwansyah mengatakan, dalam aksinya ini mereka membawa tiga tuntutan.
 
Pertama, kata Andi, menolak kenaikan harga bahan bakar minyak, kedua tarif listrik, dan yang ketiga berantas mafia migas dan tambang. 

"Apabila pemerintah menaikkan harga BBM maka saya pastikan akan terjadi gelombang massa yang lebih besar dari ini," kata Andi.

Hingga pukul 23.00 wita, para Mahasiswa masih bertahan di areal kantor Gubernur Kaltim, dengan penjagaan ketat aparat kepolisian dan TNI.

Pewarta: Arumanto

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022