Pengembangan program menjaga ketahanan pangan atau food estate di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, untuk menyongsong Ibu Kota Negara (IKN) Indonesia baru bernama Nusantara terkendala anggaran.
 
Program food estate jelas Pengawas Mutu Pertanian Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara, Romi di Penajam, Kamis, merupakan program strategis dalam pembangunan pertanian nasional.
 
Program tersebut sebagai salah satu upaya perluasan lahan pertanian agar terhindar dari ancaman krisis pangan, terutama sebagai pemenuhan kebutuhan pangan ibu kota negara Indonesia baru.
 
Rencananya Program menjaga ketahanan pangan di Kabupaten Penajam Paser Utara direalisasikan pada tahun ini (2022), tetapi harus tertunda dan bakal dilakukan pada 2023.
 
Program food estate di daerah berjuluk "Benuo Taka" itu belum dapat terealisasi ada tahun ini menurut dia, terkendala pendanaan.
 
Hingga kini belum ada anggaran untuk pengembangan program menjaga ketahanan pangan dari pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara.
 
Anggaran atau pendanaan untuk program food estate sangat diperlukan untuk pengadaan benih padi, pupuk, alat pertanian dan kebutuhan petani lainnya.
 
Kabupaten Penajam Paser Utara kata dia, daerah yang terpilih menjadi kawasan food estate untuk mendukung pemenuhan kebutuhan pangan IKN Nusantara.
 
Sekitar 1.500 hektare lahan di Kabupaten Penajam Paser Utara disiapkan untuk program menjaga ketahanan pangan tersebut.
 
Lahan yang disiapkan tersebar di beberapa desa, di antaranya Desa Gunung Intan dan Desa Sebakung Jaya di wilayah Kecamatan Babulu.
 
"Lahan sudah disiapkan, tapi proses selanjutnya belum dilakukan karena anggaran yang belum siap," ujar Romi.

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022