Nunukan (ANTARA Kaltim) - Harga rumput laut di tingkat pembudidaya (petani) di Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara mencapai Rp13.000 per kilogram sejak sepekan terakhir.
Kasman, seorang pembudidaya rumput laut di Sedadap Kecamatan Nunukan Selatan, Rabu mengakui kenaikan harga rumput laut telah berlangsung sejak sepekan lalu dari harga sebelumnya sebesar Rp11.500 per kilogram.
Kenaikan harga tersebut, dia menyatakan sangat membantu kondisi perekonomian masyarakat setempat khususnya yang bergelut sebgai pembudidaya rumput laut.
"Kenaikan harga ini sangat membantu kita, karena anggaran yang dikeluarkan membiayai seluruh persiapan budidaya juga sangat besar," ungkap Kasman.
Ia menerangkan, harga rumput laut dalam keadaan kering di daerah itu terus menanjak sehingga animo masyarakat untuk menekuni budidaya rumput laut kembali bergairah.
Warga yang merupakan korban kebakaran 2011 di Sedadap tersebut mengungkapkan, saat ini telah memiliki 500 bentangan tali budidaya dengan hasil setiap kali panen diperkirakan mampu mencapai 50 ton kering dengan biaya setiap lokasi sebesar Rp10 juta.
Untuk mengantisipasi masa panen rumput laut berikutnya yang diperkirakan cukup besar, Kasman mulai memperluas lokasi pengeringan yang dibangun tak jauh dari tempat tinggalnya.
Menurut dia, selama kenaikan harga Rp13.000 per kilogram baru sekali panen dari 250 bentangan dengan hasil penjualan mencapai Rp26 juta lebih.
"Selama harga (rumput laut) naik Rp13.000 per kilo (gram) baru sekali panen. Alhamdulillah hasil penjualan lumayan membantu biaya anak-anak sekolah," ujar. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
Kasman, seorang pembudidaya rumput laut di Sedadap Kecamatan Nunukan Selatan, Rabu mengakui kenaikan harga rumput laut telah berlangsung sejak sepekan lalu dari harga sebelumnya sebesar Rp11.500 per kilogram.
Kenaikan harga tersebut, dia menyatakan sangat membantu kondisi perekonomian masyarakat setempat khususnya yang bergelut sebgai pembudidaya rumput laut.
"Kenaikan harga ini sangat membantu kita, karena anggaran yang dikeluarkan membiayai seluruh persiapan budidaya juga sangat besar," ungkap Kasman.
Ia menerangkan, harga rumput laut dalam keadaan kering di daerah itu terus menanjak sehingga animo masyarakat untuk menekuni budidaya rumput laut kembali bergairah.
Warga yang merupakan korban kebakaran 2011 di Sedadap tersebut mengungkapkan, saat ini telah memiliki 500 bentangan tali budidaya dengan hasil setiap kali panen diperkirakan mampu mencapai 50 ton kering dengan biaya setiap lokasi sebesar Rp10 juta.
Untuk mengantisipasi masa panen rumput laut berikutnya yang diperkirakan cukup besar, Kasman mulai memperluas lokasi pengeringan yang dibangun tak jauh dari tempat tinggalnya.
Menurut dia, selama kenaikan harga Rp13.000 per kilogram baru sekali panen dari 250 bentangan dengan hasil penjualan mencapai Rp26 juta lebih.
"Selama harga (rumput laut) naik Rp13.000 per kilo (gram) baru sekali panen. Alhamdulillah hasil penjualan lumayan membantu biaya anak-anak sekolah," ujar. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013