Penajam (ANTARA Kaltim) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menilai tingkat partisipasi warga dalam menyalurkan hak pilih dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim cukup rendah, dengan perkiraan jumlah golput mencapai 40 persen.

Ketua KPU KAbupaten PPU Andi Arfin, Selasa (10/9) mengatakan, dari 115.108 warga yang masuk daftar pemilih tetap (DPT), sekitar 40 persen lebih yang tidak memberikan hak suara.

Ia mengatakan, dari perkiraan sementara jumlah warga yang Golput lebih 40 persen. Padahal selama ini, KPU telah melakukan sosialisasi mulai tingkat kabupaten sampai RT termasuk melalui spanduk dan selebaran.

"Itu perkiraan kami sementara, karena data secara pasti belum diterima dari masing-masing PPS. Tapi selama ini kami sudah melakukan sosialisasi mengenai pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur ini sampai tingkat RT," jelasnya.

Komisioner KPU Kabupaten PPU, bidang teknik penyelenggaraan, Fatmi Kurniastuti menyatakan, dari hasil pantauan di kecamatan Babulu, Waru dan Penajam,  minat masyarakat untuk menyalurkan aspirasi di masing-masing TPS memang tidak seperti pemilihan kepala daearah (Pilkada) lalu.

"Kemungkinan kurangnya minat warga untuk memberikan hak suara di TPS, karena kurangnya sosialisasi yang dilakukan pasangan calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur Kaltim. Tadi ada TPS yang tingkat partisipasi belum sampai 50 persen padahal sudah pukul 11.00. Tapi ada juga di Babulu tingkat partisipasi mencapai 70 persen," jelasnya.

Fatmi menilai, kurangnya partisipasi warga dikarenakan para calon ini tidak melakukan sosialisasi secara langsung kepada masyarakat. Partisipasi warga di Babulu Laut cukup tinggi karena salah satu calon, pernah mendatangi wilayah mereka.

"Keengganan warga dalam memberikan hak suara juga kemungkinan karena kurang mengenal sosok calon gubernur dan calon wakil gubernur. Padahal, upaya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat sudah dilakukan dengan menggelar sosialisasi di sejumlah wilayah sampai tingkat RT," katanya.

Sementara itu, sejumlah warga yang tidak memberikan hak suara dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim 2013 ini, memiliki alasan berbeda-beda. Bukan hanya karena malas mendatangi TPS tapi juga karena tidak mengenal sosok calon gubernur dan calon wakil gubernur yang akan dipilih.

Seperti yang diutarakan Minah, salah seorang warga Penajam,dirinya  malas untuk mendatangi TPS meski sudah menerima kartu pemilih karena tidak mengenal para calon yang akan dipilih.

"Saya tidak mengenal calon yang akan dipilih. Cuma dengar namanya saja, jadi saya malas untuk ke TPS memberikan hak suara. Paling kalau terpilih nanti juga tidak memperhatikan kami. Makanya lebih baik golput saja," ucapnya.

Hal senada diutarakan oleh Solikin, yang mengaku tidak memberikan hak suara, bukan hanya karena tidak mengenal calon yang akan dipilih, namun juga karena dampak secara langsung kepada dirinya tidak ada.

Solikin mengaku sejak awal tidak mengambil surat panggilan memilih di RT, karena sejak awal sudah tidak memiliki niat untuk memberikan hak suaranya. (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013