Harga daging sapi segar di pasaran Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur mengalami kenaikan dari Rp130.000 menjadi Rp150.000 per kilogram.
Hasil pantauan di sejumlah pasar tradisional menurut Kabid Perdagangan Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Kukmperindag) Kabupaten Penajam Paser Utara, Bustam di Penajam, Sabtu, harga daging sapi segar naik sekitar Rp20.000 per kilogram.
Sebelumnya pedagang menjual daging sapi segar Rp130.000 per kilogram jelas dia, dan kini daging sapi dijual dengan harga Rp150.000 per kilogram.
Kenaikan harga daging sapi segar dipengaruhi pembatasan pasokan daging maupun hewan ternak sapi dari luar daerah untuk mencegah penularan penyakit mulut dan kuku (PMK).
Diharapkan pemerintah pusat segera mengatasi penyebaran PMK, sehingga distribusi hewan ternak sapi antardaerah dapat berjalan lancar.
"Pemerintah pusat agar segara tangani penyakit mulut dan kuku, jadi harga daging sapi kembali normal," ujarnya.
Penyebaran PMK di sejumlah daerah menyebabkan pedagang di Kabupaten Penajam Paser Utara kesulitan mendatangkan hewan ternak sapi dari luar Kalimantan Timur.
Pedagang di daerah berjuluk "Benuo Taka" itu hanya diperbolehkan mendatangkan hewan ternak sapi dari Pulau Sulawesi dan Pulau Nusa Tenggara Timur.
"Pasokan dari Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi dibolehkan karena masih dalam zona hijau PMK, dengan syarat hewan ternak harus dikarantina," ucapnya.
Masa karantina juga berperan dalam mengatrol harga daging sapi karena pedagang masih menanggung biaya makan sapi selama dikarantina selain risiko di jalan.
Penundaan hewan ternak sapi masuk RPH (rumah potong hewan) kata Bustam, artinya menunda pasokan daging ke pasaran
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022