Kesibukan terlihat di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Desa Jone Kecamatan Tanah Grogot, Kalimantan Tumur, pada Minggu (10/7) atau lebaran pertama Idul Adha.
Sejumlah kendaraan tampak keluar masuk mengangkut daging hewan kurban dari gudang pemotongan.
"Pemotongan hewan kurban mulai jam 09.00 WITA," Kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) RPH Tanah Grogot MahmudiMahmudi DI Tanah Grogot, Minggu.
Seperti biasa, setiap Hari Raya Idul, RPH kebanjiran order menerima jasa pemotongan hewan kurban, baik dari lembaga sosial, instansi pemerintah, ormas, partai maupun pribadi.
Menurut Mahmudi, Idul Adha kali ini ada permintaan jasa potong hewan kurban sebanyak 60 ekor sapi dan 13 ekor kambing. Pada hari minggu (10/7), hewan yang sudah dipotong sebanyak 35 ekor sapi.
"Sisanya dilanjutkan besok, karena petugas kami sudah kelelahan," Katanya.
Untuk melayani jasa pemotongan hewan kurban ini, tambah Mahmudi, 15 petugas dilibatkan diantaranya para penjagal dan petugas kesehatan.
"Pelayanan yang diberikan satu paket pemotongan, pembersihan daging hingga mengantar ke pemiliknya," Kata Mahmudi.
Meski sudah disediakan layanan antar oleh RPH, namun ada beberapa pemilik hewan kurban yang membawa daging menggunakan mobil sendiri karena ingin cepat selesai apalagi di RPH hanya ada satu kendaraan operasional untuk mengantar daging kurban.
Sebelum dipotong, kata Mahmudi, hewan-hewan kurban tersebut dikarantina terlebih dahulu beberapa jam.
"Supaya tidak stress hewan yang mau di potong di karantina terlebih dahulu," katanya.
Selama dikarantina, kata Mahmudi, hewan kurban diperiksa terlebih dahulu untuk memastikan kesehatan hewan oleh petugas kesehatan hewan.
"Diperiksa dua kali, sebelum dan sesudah dipotong," Katanya.
drh Desi Susanti, salah seorang petugas kesehatan RPH memastikan bahwa hewan yang dipotong di RPH dalam kondisi sehat dan tidak ditemukan hewan yang mengidap penyakit mulut dan kuku (PMK).
"Sudah dilakukan pemeriksaan saat hewan kurban datang ke RPH, tidak ada yang terjangkit PMK, " kata Desi.
Demikian pula setelah hewan dipotong, daging diperiksa kembali untuk memastikan daging hewan kurban sehat dan layak konsumsi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022
Sejumlah kendaraan tampak keluar masuk mengangkut daging hewan kurban dari gudang pemotongan.
"Pemotongan hewan kurban mulai jam 09.00 WITA," Kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) RPH Tanah Grogot MahmudiMahmudi DI Tanah Grogot, Minggu.
Seperti biasa, setiap Hari Raya Idul, RPH kebanjiran order menerima jasa pemotongan hewan kurban, baik dari lembaga sosial, instansi pemerintah, ormas, partai maupun pribadi.
Menurut Mahmudi, Idul Adha kali ini ada permintaan jasa potong hewan kurban sebanyak 60 ekor sapi dan 13 ekor kambing. Pada hari minggu (10/7), hewan yang sudah dipotong sebanyak 35 ekor sapi.
"Sisanya dilanjutkan besok, karena petugas kami sudah kelelahan," Katanya.
Untuk melayani jasa pemotongan hewan kurban ini, tambah Mahmudi, 15 petugas dilibatkan diantaranya para penjagal dan petugas kesehatan.
"Pelayanan yang diberikan satu paket pemotongan, pembersihan daging hingga mengantar ke pemiliknya," Kata Mahmudi.
Meski sudah disediakan layanan antar oleh RPH, namun ada beberapa pemilik hewan kurban yang membawa daging menggunakan mobil sendiri karena ingin cepat selesai apalagi di RPH hanya ada satu kendaraan operasional untuk mengantar daging kurban.
Sebelum dipotong, kata Mahmudi, hewan-hewan kurban tersebut dikarantina terlebih dahulu beberapa jam.
"Supaya tidak stress hewan yang mau di potong di karantina terlebih dahulu," katanya.
Selama dikarantina, kata Mahmudi, hewan kurban diperiksa terlebih dahulu untuk memastikan kesehatan hewan oleh petugas kesehatan hewan.
"Diperiksa dua kali, sebelum dan sesudah dipotong," Katanya.
drh Desi Susanti, salah seorang petugas kesehatan RPH memastikan bahwa hewan yang dipotong di RPH dalam kondisi sehat dan tidak ditemukan hewan yang mengidap penyakit mulut dan kuku (PMK).
"Sudah dilakukan pemeriksaan saat hewan kurban datang ke RPH, tidak ada yang terjangkit PMK, " kata Desi.
Demikian pula setelah hewan dipotong, daging diperiksa kembali untuk memastikan daging hewan kurban sehat dan layak konsumsi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022