Tana Paser (ANTARA Kaltim) - PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) cabang Tanah Grogot, Kabupaten Paser, menargetkan jumlah pelanggan baru listrik prabayar pada 2013 sebanyak 3.6OO pelanggan.
Kepala PT. PLN Cabang Tanah Grogot. Grahaita Gumelar mengatakan, dari target yang direncanakan sampai dengan saat ini sudah mencapai 1.300 pelanggan listrik prabayar.
"Mudah-mudahan, target bisa tercapai hingga akhir tahun," kata Grahaita, Kamis.
Pertumbuhan kebutuhan akan tenaga listrik di Kabupaten Paser menurut dia, setiap tahun mencapai 12 persen.
Secara riil, saat ini kebutuhan tenaga listrik untuk kabupaten sekitar 15 Mega Watt.
Jumlah ini kata dia, sudah termasuk untuk memenuhi kebutuhan listrik sejumlah bangunan baru milik pemerintah daerah setempat seperti RSU Panglima Sebaya sebesar 865 KW, Hotel Grand Sadurangas sebesar 1 MW dan Gedung BPD 145 KW.
Terpenuhinya kebutuhan akan tenaga listrik, mengakibatkan hampir tidak adanya pemadaman listrik, katanya.
"Kami memiliki stok daya 13 MW, sementara saat beban puncak hanya 12,3 MW, artinya masih bisa teratasi," kata dia.
Dengan kata lain, kata Grahaita, pihak PLN menjamin tidak ada pemadaman listrik kecuali jika ada pemadam karena faktor alam seperti hujan lebat yang disertai petir atau badai.
"Biasanya, ketika hujan lebat disertai petir ada saja kabel yang tertimba dahan pohon yang mengakibatkan terjadinya korsleting atau kabel putus," katanya.
Untuk mengantisipasi kondisi demikian, PLN telah menganggarkan biaya perintisan pohon Rp12 juta perbulan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
Kepala PT. PLN Cabang Tanah Grogot. Grahaita Gumelar mengatakan, dari target yang direncanakan sampai dengan saat ini sudah mencapai 1.300 pelanggan listrik prabayar.
"Mudah-mudahan, target bisa tercapai hingga akhir tahun," kata Grahaita, Kamis.
Pertumbuhan kebutuhan akan tenaga listrik di Kabupaten Paser menurut dia, setiap tahun mencapai 12 persen.
Secara riil, saat ini kebutuhan tenaga listrik untuk kabupaten sekitar 15 Mega Watt.
Jumlah ini kata dia, sudah termasuk untuk memenuhi kebutuhan listrik sejumlah bangunan baru milik pemerintah daerah setempat seperti RSU Panglima Sebaya sebesar 865 KW, Hotel Grand Sadurangas sebesar 1 MW dan Gedung BPD 145 KW.
Terpenuhinya kebutuhan akan tenaga listrik, mengakibatkan hampir tidak adanya pemadaman listrik, katanya.
"Kami memiliki stok daya 13 MW, sementara saat beban puncak hanya 12,3 MW, artinya masih bisa teratasi," kata dia.
Dengan kata lain, kata Grahaita, pihak PLN menjamin tidak ada pemadaman listrik kecuali jika ada pemadam karena faktor alam seperti hujan lebat yang disertai petir atau badai.
"Biasanya, ketika hujan lebat disertai petir ada saja kabel yang tertimba dahan pohon yang mengakibatkan terjadinya korsleting atau kabel putus," katanya.
Untuk mengantisipasi kondisi demikian, PLN telah menganggarkan biaya perintisan pohon Rp12 juta perbulan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013