Kelompok makanan, minuman, dan tembakau memberikan sumbangan inflasi tertinggi di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pada Juni 2022, yakni dengan andil 1,35 persen dari total inflasi Kaltim yang sebesar 0,47 persen.

"Kelompok makanan yang memberikan andil inflasi tinggi itu adalah cabai rawit, bawang merah, telur ayam ras, dan daging ayam ras," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim Yusniar Yuliana dalam rilis virtual di Samarinda, Jumat.

Inflasi Kaltim pada Juni yang sebesar 0,47 persen ini diperoleh dari dua kota yang telah ditetapkan sebagai acuan indeks harga konsumen (IHK), yakni di Kota Balikpapan dengan inflasi 0,53 persen dan di Kota Samarinda dengan inflasi 0,42 persen.

Kelompok tertinggi kedua yang memberikan sumbangan terhadap inflasi Kaltim adalah transportasi, yakni dengan andil sebesar 0,66 persen, dipicu dari naiknya harga tiket angkutan udara.

Komoditas lain yang memberikan andil inflasi Kaltim pada Juni 2022 adalah kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga dengan inflasi 0,52 persen.

Disusul kelompok perawatan pribadi dengan inflasi 0,33 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya dengan inflasi 0,18 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran dengan andil 0,15 persen.

Ia melanjutkan, inflasi Kaltim pada Juni 2022 yang sebesar 0,47 persen tersebut, jika dikaitkan dengan inflasi tahun ke tahun atau Juni 2022 terhadap Juni 2021, maka terjadi inflasi sebesar 4,38 persen, sedangkan untuk inflasi tahun kalender tercatat 3,51 persen.

Inflasi lebih tinggi dapat ditahan seiring adanya sejumlah kebutuhan yang mengalami deflasi (penurunan harga), yakni kelompok pakaian dan alas kaki mengalami deflasi 0,34 persen.

"Kemudian kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga yang mengalami deflasi 0,17 persen, ditambah deflasi pada kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan yang minus 0,04 persen," kata Yusniar.

 

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022