Persatuan Sepak Bola Amputasi Indonesia (PSAI) menemui Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI AA La Nyalla Mahmud Mattalitti di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (13/6), untuk meminta bantuan mendorong Kemenpora berkomitmen soal anggaran ke Piala Dunia.
Perwakilan PSAI yang menemui La Nyalla adalah Ketua Umum PSAI Yudi Yahya, Dirtek PSAI Rixhi Saputra, Sri Hartati (Bendahara), Arief P. Kusuma (Manajer), Faishal Rachman (Pembina), Rachmat Priyadi (Pembina), Vincente Mariano (Humas), Diding Hidayat (Ofisial), Warnadi (Pemain), Kabul Efendi (Pemain), dan Yazid Alwi R (Dokumentasi).
"Kami minta tolong kepada Pak Ketua DPD RI agar komitmen anggaran yang dijanjikan oleh Kemenpora segera direalisasikan. Kami yakin sebagai lembaga tinggi, peran DPD RI sangat strategis, sehingga mampu menyuarakan hal ini dan akan jadi perhatian bagi Kemenpora," kata Pembina PSAI Faishal Rachman dalam keterangan resminya.
Menurut dia, anggaran dari Kemenpora tersebut akan dimanfaatkan untuk persiapan timnas PSAI yang akan berlaga di Piala Dunia Sepak Bola Amputasi di Turki, Oktober 2022.
"Kami sengaja curhat karena tahu dan yakin Ketua DPD RI masih sangat konsen dengan urusan sepak bola. Selain itu, supaya kami mendapat arahan dan petunjuk, hal apa saja yang harus kami tempuh sehingga persiapan kami maksimal," kata dia pula.
Menurut Faishal, PSAI tidak berharap banyak kepada Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Karena, PSSI belum mengakui keberadaan PSAI.
"PSSI tegas tidak mau memberikan dana. Kami tak bisa memaksa. Hanya memang ada keinginan kami agar PSAI diakui jadi bagian dari PSSI. Karena permainannya sama memakai properti dari FIFA. Tapi ya belum diakui juga," kata dia lagi.
Ketua Umum PSAI Yudi Yahya menerangkan pada awalnya timnas PSAI dipandang sebelah mata. Sepulang bermain di Bangladesh, barulah pemerintah dan banyak pihak meliriknya.
"Kemenpora sudah berkomitmen untuk memberangkatkan timnas PSAI ke Piala Dunia nanti. Tapi sampai sekarang komitmen itu belum terlaksana, padahal kami perlu untuk TC, akomodasi dan persiapan lainnya," kata Yudi.
Yudi menambahkan, bukan hanya kepada kementerian pihaknya berkomunikasi. Dengan pihak swasta juga sudah dilakukan. Salah satunya PSAI bekerjasama dengan Sharp menjual jersey yang hasil penjualannya semua diserahkan kepada timnas PSAI.
"Hasil penjualan jersey tersebut sudah mencapai Rp200-an juta. Semoga dengan dikampanyekan oleh Pak Ketua DPD RI, penjualan juga semakin banyak," kata dia lagi.
Ketua DPD RI AA La Nyalla Mahmud Mattalitti mengapresiasi prestasi PSAI yang mampu lolos ke tingkat dunia dengan segala keterbatasan.
"Padahal timnas kita saja sekelas SEA Games belum mampu berprestasi. Ini timnas sepak bola amputasi sudah lolos ke tingkat dunia. Membanggakanlah," ujar La Nyalla.
Terkait permintaan PSAI, Ketua DPD RI akan menagih komitmen ke Kemenpora supaya terealisasi. Selain itu, dirinya akan berusaha membantu supaya berbagai pihak ikut berpartisipasi pada persiapan timnas PSAI.
"Nanti kami bantu cari jalan keluarnya. Yang terpenting bagi para pemain tetap fokus berlatih, sehingga lebih berprestasi. Kalau bisa jadi juara akan lebih baik lagi, dan pasti akan semakin dilirik, pasti banyak yang ingin memanfaatkan," kata La Nyalla pula.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PSAI minta DPD dorong Kemenpora komitmen soal anggaran ke Piala Dunia
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022
Perwakilan PSAI yang menemui La Nyalla adalah Ketua Umum PSAI Yudi Yahya, Dirtek PSAI Rixhi Saputra, Sri Hartati (Bendahara), Arief P. Kusuma (Manajer), Faishal Rachman (Pembina), Rachmat Priyadi (Pembina), Vincente Mariano (Humas), Diding Hidayat (Ofisial), Warnadi (Pemain), Kabul Efendi (Pemain), dan Yazid Alwi R (Dokumentasi).
"Kami minta tolong kepada Pak Ketua DPD RI agar komitmen anggaran yang dijanjikan oleh Kemenpora segera direalisasikan. Kami yakin sebagai lembaga tinggi, peran DPD RI sangat strategis, sehingga mampu menyuarakan hal ini dan akan jadi perhatian bagi Kemenpora," kata Pembina PSAI Faishal Rachman dalam keterangan resminya.
Menurut dia, anggaran dari Kemenpora tersebut akan dimanfaatkan untuk persiapan timnas PSAI yang akan berlaga di Piala Dunia Sepak Bola Amputasi di Turki, Oktober 2022.
"Kami sengaja curhat karena tahu dan yakin Ketua DPD RI masih sangat konsen dengan urusan sepak bola. Selain itu, supaya kami mendapat arahan dan petunjuk, hal apa saja yang harus kami tempuh sehingga persiapan kami maksimal," kata dia pula.
Menurut Faishal, PSAI tidak berharap banyak kepada Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Karena, PSSI belum mengakui keberadaan PSAI.
"PSSI tegas tidak mau memberikan dana. Kami tak bisa memaksa. Hanya memang ada keinginan kami agar PSAI diakui jadi bagian dari PSSI. Karena permainannya sama memakai properti dari FIFA. Tapi ya belum diakui juga," kata dia lagi.
Ketua Umum PSAI Yudi Yahya menerangkan pada awalnya timnas PSAI dipandang sebelah mata. Sepulang bermain di Bangladesh, barulah pemerintah dan banyak pihak meliriknya.
"Kemenpora sudah berkomitmen untuk memberangkatkan timnas PSAI ke Piala Dunia nanti. Tapi sampai sekarang komitmen itu belum terlaksana, padahal kami perlu untuk TC, akomodasi dan persiapan lainnya," kata Yudi.
Yudi menambahkan, bukan hanya kepada kementerian pihaknya berkomunikasi. Dengan pihak swasta juga sudah dilakukan. Salah satunya PSAI bekerjasama dengan Sharp menjual jersey yang hasil penjualannya semua diserahkan kepada timnas PSAI.
"Hasil penjualan jersey tersebut sudah mencapai Rp200-an juta. Semoga dengan dikampanyekan oleh Pak Ketua DPD RI, penjualan juga semakin banyak," kata dia lagi.
Ketua DPD RI AA La Nyalla Mahmud Mattalitti mengapresiasi prestasi PSAI yang mampu lolos ke tingkat dunia dengan segala keterbatasan.
"Padahal timnas kita saja sekelas SEA Games belum mampu berprestasi. Ini timnas sepak bola amputasi sudah lolos ke tingkat dunia. Membanggakanlah," ujar La Nyalla.
Terkait permintaan PSAI, Ketua DPD RI akan menagih komitmen ke Kemenpora supaya terealisasi. Selain itu, dirinya akan berusaha membantu supaya berbagai pihak ikut berpartisipasi pada persiapan timnas PSAI.
"Nanti kami bantu cari jalan keluarnya. Yang terpenting bagi para pemain tetap fokus berlatih, sehingga lebih berprestasi. Kalau bisa jadi juara akan lebih baik lagi, dan pasti akan semakin dilirik, pasti banyak yang ingin memanfaatkan," kata La Nyalla pula.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PSAI minta DPD dorong Kemenpora komitmen soal anggaran ke Piala Dunia
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022