Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, melakukan antisipasi kekurangan persediaan hewan kurban untuk disembelih saat Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah setelah merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK).

"Distribusi ternak sapi dari luar daerah akan terganggu dengan adanya penyakit mulut dan kuku yang menjangkiti ternak sapi," Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara, Arief Murdiyatno di Penajam, Sabtu.

Penghentian sementara mendatangkan hewan ternak sapi dari luar daerah, lanjut dia, dikhawatirkan berdampak kebutuhan hewan kurban tidak mencukupi untuk perayaan Idul Adha 1443 Hijriah.

Kebutuhan hewan kurban Kabupaten Penajam Paser Utara merujuk pada 2021, hewan kurban yang disembelih saat itu sebanyak 987 sapi dan 218 kambing.

Apabila dibandingkan dengan persediaan hewan ternak yang ada di peternak lokal saat ini hanya 539 ekor yang siap potong, menurut dia, dikhawatirkan Kabupaten Penajam Paser Utara akan kekurangan hewan kurban.

"Hewan ternak ada sekitar 1.000 ekor, tapi yang siap potong hanya 539 ekor. Kami akan maksimalkan potensi yang ada dan diharapkan kebutuhan hewan kurban tidak jauh dari tahun lalu (2021)," ucapnya.

"Untuk penuhi kebutuhan hewan kurban selama ini dari hewan ternak luar daerah sekitar 60 persen dan hewan ternak lokal sekitar 40 persen," tambahnya.

Kondisi penyebaran penyakit mulut dan kuku yang menyerang hewan ternak sapi bisa saja mempengaruhi pasokan hewan kurban dari luar daerah.

Dengan masih ada waktu satu bulan menjelang Idul Adha, jelas dia, instansinya akan memaksimalkan potensi hewan ternak yang dimiliki peternak lokal.

"Jika persediaan hewan kurban tidak mampu memenuhi permintaan konsumen akan terjadi lonjakan harga hewan kurban," kata Arief Mudiyatno.

Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara terus berupaya tambahan hewan ternak untuk kebutuhan hewan kurban dari daerah yang masih merupakan zona hijau PMK.

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022