Dinas Lingkungan Hidup ( DLH) Provinsi Kalimantan Timur siap memberikan kontribusi dalam penyelamatan populasi Badak Sumatera di wilayah Kaltim melalui program Kehati (Keanekaragaman hayati).

“Kita terus meningkatkan upaya konservasi keanekaragaman hayati melalui pengelolaan, ekosistem habitat jenis tumbuhan atau satwa tertentu. Dan khusus untuk penyelamatan populasi Badak Sumatera di Kaltim pada intinya kami siap, karena kami punya program penyelamatan konservasi alam baik tumbuhan maupun satwa langka melalui program kehati," tegas Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kaltim Ence Ahmad Rafiddin Rizal di Samarinda, Senin.

Pada kesempatan itu, Rafiddin Rizal menghadiri pembukaan Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Strategi Darurat Konservasi Badak di Kalimantan, yang dilaksanakan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim, di Hotel Harris Samarinda.

Rafiddin menambahkan, dalam Peraturan Gubernur Kaltim peran dan fungsi masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sudah jelas, dan terkait penyelamatan Badak Sumatera di Kaltim, DLH Kaltim bisa melalui program Kehati.

“Dengan kerja keroyokan dalam upaya penyelamatan badak Kalimantan diharapkan peran OPD masing-masing maupun pihak lain bisa berkontribusi membantu melalui program maupun bidang lainnya, sehingga upaya penyelamatan Badak Kalimantan bisa dilaksanakan dengan baik,” jelasnya.

Rafiddin juga mendukung upaya Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim dalam menjaga populasi Badak Kalimantan dengan cara inseminasi atau mengawinkan langsung dengan Badak dari Sumatera.

"Jangan sampai badak Sumatera di Kaltim yang satu-satunya itu tidak bisa berkembang biak dan pada akhirnya punah," jelasnya.

Rizal menambahkan melalui FGD Penyusunan Strategi Darurat Konservasi Badak di Kalimantan, bisa menghasilkan rekomendasi ataupun masukan-masukan, bukan saja dalam penyelamatan tetapi bagaimana agar badak betina yang ada di Kabupaten Kutai Barat sekarang ini, nantinya juga bisa berkembang biak.

Dia mengharapkan komitmen bersama semua pihak dalam melakukan konservasi badak Sumatera di Kaltim agar keberadaan satwa langka tersebut tidak punah.

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Kaltim pada tahun 2019 sempat merilis populasi badak Sumatra yang berada di wilayah Provinsi Kaltim tepatnya di Kutai Barat dan Mahakam Ulu tinggal sedikit, dan hanya diperkirakan tersisa 15 ekor.

Berbagai upaya ditempuh menyelamatkan populasi spesies ini dari kepunahan. Pilihan menunggu badak kawin alamiah di hutan hampir tak memungkinkan.



Populasinya sangat kecil dan terpisah di hutan yang makin menyempit. Intervensi manusia lewat pengembangbiakan di penangkaran dinilai satu-satunya alternatif yang memungkinkan dan disepakati banyak ahli.

Di Kaltim, baru si Pahu, seekor badak betina yang diselamatkan. Diamankan ke hutan perlindungan bekas konsesi pertambangan yang direklamasi. 
 

Pewarta: Arumanto

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022