Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Petugas kepolisian melakukan razia senjata tajam terhadap para penumpang KM Doro Londa yang berangkat dari Pelabuhan Semayang, Balikpapan, tujuan Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Sabtu sekitar pukul 23.00 Wita.
"Dari hasil razia ditemukan 24 senjata tajam dan satu pucuk senjata rakitan," kata Kapolsek Pelabuhan Semayang Kompol Tigor P Sihotang.
Senjata tajam dan satu pucuk senjata rakitan tersebut diamankan dan dibawa ke Pos Pengamanan Operasi Ketupat 2013 di kawasan pelabuhan Semayang.
"Sesuai dengan ketentuan dari Undang-Undang Darurat, bahwa penggunaan senjata tersebut tidak diperkenankan," kata Sihotang.
Pada H- 5, jumlah pengaduan masyarakat yang ada di Pos Pengamanan Pelabuhan Semayang ada dua, yakni satu orang kehilangan tiket kapal dan tas, sedangkan satu orang kecopetan dengan cara merobek kantong celana korban sehingga korbam mengalami kerugian sekitar Rp5 juta serta kehilangan beberapa perhiasan.
"Kita sudah mengimbau kepada para penumpang agar berhati-hati terhadap barang-barang bawaannya bila hendak menaiki kapal," kata Sihotang.
Adapun petugas gabungan di Pos Pengamanan Operasi Ketupat 2013 yang berada di Pelabuhan Semayang sebanyak 50 orang yang terdiri dari dua shift mulai jam 08.00 - 20.00 dan 20.01 - 08.00 Wita, katanya.
"Personel kepolisian yang bertugas di lapangan bila ada kapal sebanyak 17 orang, bila tidak ada kapal yang datang hanya tujuh orang," kata Sihotang.
Aparat gabungan dari TNI dan Polri terlihat melakukan pengamanan dan membantu para penumpang terutama perempuan dan anak-anak saat menaiki tangga kapal.
Puncak arus mudik penumpang melalui Pelabuhan Semayang diperkirakan terjadi pada H-2, yakni tanggal 6 Agustus 2013. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
"Dari hasil razia ditemukan 24 senjata tajam dan satu pucuk senjata rakitan," kata Kapolsek Pelabuhan Semayang Kompol Tigor P Sihotang.
Senjata tajam dan satu pucuk senjata rakitan tersebut diamankan dan dibawa ke Pos Pengamanan Operasi Ketupat 2013 di kawasan pelabuhan Semayang.
"Sesuai dengan ketentuan dari Undang-Undang Darurat, bahwa penggunaan senjata tersebut tidak diperkenankan," kata Sihotang.
Pada H- 5, jumlah pengaduan masyarakat yang ada di Pos Pengamanan Pelabuhan Semayang ada dua, yakni satu orang kehilangan tiket kapal dan tas, sedangkan satu orang kecopetan dengan cara merobek kantong celana korban sehingga korbam mengalami kerugian sekitar Rp5 juta serta kehilangan beberapa perhiasan.
"Kita sudah mengimbau kepada para penumpang agar berhati-hati terhadap barang-barang bawaannya bila hendak menaiki kapal," kata Sihotang.
Adapun petugas gabungan di Pos Pengamanan Operasi Ketupat 2013 yang berada di Pelabuhan Semayang sebanyak 50 orang yang terdiri dari dua shift mulai jam 08.00 - 20.00 dan 20.01 - 08.00 Wita, katanya.
"Personel kepolisian yang bertugas di lapangan bila ada kapal sebanyak 17 orang, bila tidak ada kapal yang datang hanya tujuh orang," kata Sihotang.
Aparat gabungan dari TNI dan Polri terlihat melakukan pengamanan dan membantu para penumpang terutama perempuan dan anak-anak saat menaiki tangga kapal.
Puncak arus mudik penumpang melalui Pelabuhan Semayang diperkirakan terjadi pada H-2, yakni tanggal 6 Agustus 2013. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013