Samarinda (ANTARA Kaltim) - Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim Zain Taufik Nurohman mengusulkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim mendorong kesadaran mendonorkan darah hingga ke Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
Imbauan tersebut disampaikannya menyusul kurangnya stok darah di PMI, seperti di Balikpapan dan Kutai Kartanegara (Kukar) yang sejak seminggu terakhir mengalami kelangkaan darah golongan A dan B. Demikian juga golongan darah AB dan O stoknya sangat terbatas, tersisa 20 kantong, hanya cukup beberapa hari.
Demikian juga di Kukar. Selama Ramadan stok darah di PMI Cabang Kukar menipis. Permintaan darah lebih banyak dipenuhi dari keluarga pasien. Kebutuhan darah mencapai 8 kantong per hari. Menurutnya membangun kesadaran donor darah di SKPD adalah salah satu cara yang efektif untuk memenuhi kebutuhan darah di Kaltim.
â€Dengan keterlibatan SKPD setidaknya meringankan kekurangan darah di PMI. Konsepnya mungkin dilaksanakan reguler di instansi-instansi se-Kaltim. Jika berlangsung lancar, rasanya bisa menutupi kekurangan stok darah,†sebutnya.
Menyadur dari data PMI Zain menjelaskan, sejak awal tahun 2013 PMI kesulitan untuk stok darah karena permintaan darah yang cukup tinggi, berbeda daripada tahun 2011 dan 2012 lalu. Kini permintaanya mencapai 50 kantong darah per hari. Padahal sebelumnya hanya 30 kantong per hari.
“Kemungkinan, meningkatnya permintaan disebabkan meningkatnya jumlah penderita demam berdarah (DBD) atau pun tindakan-tindakan operasi yang membutuhkan banyak darah. Sehingga kebutuhan darah pun itu meningkat,â€tuturnya.
Tidak hanya di instansi, ia juga berharapa ada kesadaran masyarakat untuk mendonor. Namun hal tersebut perlu didukung oleh sarana seperti Sentral Pendidikan Unit Transpusi Darah.
“Itulah kekurangan kita yang perlu kita benahi, selain kurangnya kesadaran mendonor masyarakat Kaltim kita juga tidak memiliki sarana yang baik dan itu yang perlu kita perbaiki kedepannya,†pungkas politikus Partai Amanat Nasional ini. (Humas DPRD Kaltim/adv/lin/dhi/met
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
Imbauan tersebut disampaikannya menyusul kurangnya stok darah di PMI, seperti di Balikpapan dan Kutai Kartanegara (Kukar) yang sejak seminggu terakhir mengalami kelangkaan darah golongan A dan B. Demikian juga golongan darah AB dan O stoknya sangat terbatas, tersisa 20 kantong, hanya cukup beberapa hari.
Demikian juga di Kukar. Selama Ramadan stok darah di PMI Cabang Kukar menipis. Permintaan darah lebih banyak dipenuhi dari keluarga pasien. Kebutuhan darah mencapai 8 kantong per hari. Menurutnya membangun kesadaran donor darah di SKPD adalah salah satu cara yang efektif untuk memenuhi kebutuhan darah di Kaltim.
â€Dengan keterlibatan SKPD setidaknya meringankan kekurangan darah di PMI. Konsepnya mungkin dilaksanakan reguler di instansi-instansi se-Kaltim. Jika berlangsung lancar, rasanya bisa menutupi kekurangan stok darah,†sebutnya.
Menyadur dari data PMI Zain menjelaskan, sejak awal tahun 2013 PMI kesulitan untuk stok darah karena permintaan darah yang cukup tinggi, berbeda daripada tahun 2011 dan 2012 lalu. Kini permintaanya mencapai 50 kantong darah per hari. Padahal sebelumnya hanya 30 kantong per hari.
“Kemungkinan, meningkatnya permintaan disebabkan meningkatnya jumlah penderita demam berdarah (DBD) atau pun tindakan-tindakan operasi yang membutuhkan banyak darah. Sehingga kebutuhan darah pun itu meningkat,â€tuturnya.
Tidak hanya di instansi, ia juga berharapa ada kesadaran masyarakat untuk mendonor. Namun hal tersebut perlu didukung oleh sarana seperti Sentral Pendidikan Unit Transpusi Darah.
“Itulah kekurangan kita yang perlu kita benahi, selain kurangnya kesadaran mendonor masyarakat Kaltim kita juga tidak memiliki sarana yang baik dan itu yang perlu kita perbaiki kedepannya,†pungkas politikus Partai Amanat Nasional ini. (Humas DPRD Kaltim/adv/lin/dhi/met
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013