Balikpapan (ANTARA Kaltim)-  Pembangunan gedung terminal Bandara Sepinggan, Balikpapan, yang semula diproyeksikan selesai pada Oktober 2013 tertunda, diperkirakan hingga Januari 2014, kata pimpinan proyek pengembangan bandar udara tersebut, Senin.

Menurut Pimpro Pengembangan Bandara Sepinggan Wendo Asrul Rose kepada anggota Komisi V DPR RI Hetifah Sjaifudian, masa pengerjaan bertambah karena ada tambahan pembangunn menara pengawas lalu lintas udara (Air Traffic Control/ATC) dan fasilitas parkir.

Pembangunan menara ATC termasuk dalam paket 4 dan pembangunan fasilitas parkir masuk dalam paket pekerjaan 5, katanya di Balikpapan.

"Paket 4 dan 5 itu belum lama dilelang dan diperkirakan semuanya dapat selesai pada awal tahun 2014. Untuk Paket 4 lama pembangunannya 210 hari dan Paket 5 dijadwal 180 hari," kata Wendo Asrul Rose menjelaskan.

Menurut dia, proses pembangunan Bandara Sepinggan hingga Juli ini sudah mencapai 70 meskipun dan prosentase penyelesaian pekerjaan itu jadi berkurang akibat adanya tambahan pekerjaan.

"Awalnya kami akan bangun gedung parkir itu setelah rampung semua. Ya bernapas dulu, tapi setelah dikaji dan dibahas dalam rapat lagi, akhirnya diputuskan untuk sekalian saja dibangun. Memang akibatnya proyek jadi molor, tapi akan selesai paripurna," sambung Wendo.

Gedung parkir tersebut memiliki daya tampung maksimal 800 mobil dari kapasitas seluruhnya untuk 2.310 kendaraan. Pembangunan gedung parkir dimajukan untuk mendukung kebutuhan penumpang yang meninggalkan kendaraannya.

Perluasan dan pembangunan Bandara Sepinggan seluruhnya memakan biaya Rp2 triliun. Area terminal penumpang yang baru menempati kawasan seluas 110 ribu meter persegi. Di dalam terminal juga ada pusat perbelanjaan (shopping mall) yang memanfaatkan ruang bisnis seluas 33 ribu meter persegi.

Selain itu ada penyempuranaan terminal penumpang dan pembangunan rancangan baru untuk gedung parkir, penundaan waktu selesai juga karena berkurangnya pasokan semen disebabkan terkendala angin kencang dan gelombang tinggi di Laut Jawa dan Selat Makassar.

Pekerjaan beton juga memiliki kerentanan tinggi terhadap kondisi dan perubahan cuaca. Menurut Wendo, saat terbaik untuk mengecor adalah pagi hari hingga menjelang siang.

"Untuk pengerjaan sturuktrur butuh beton minimal 200-250 meter kubik semen curah perhari. Itu minimal. Yang terpenuhi kami belum tahu. Kalau kemarin untuk struktur terminal itu kami butuh 600 meter kubik semen curah per hari dapat 250-300 meter kubik," ungkapnya.

Dalam membangun gedung parkir bertingkat 5, pihaknya masih berharap mendapat pasokan semen terpenuhi minimal 250 meter kubik per hari. "Antisipasinya kami koordinasi dengan produsen semen curah. Memang kalau pasokan semen terlambat jadi molor, karena pekerjaan utamanya struktur beton," tandasnya.

GM Angkasa Pura Sepinggan Harry Sikado mengakui persoalan pasokan semen sempat menjadi kendala pembangunan bandar udara. Namun hal itu sudah diantisipasi dengan mencari semen dari produsen yang ada seperti Tonasa, dan Gresik.

"Semen ada pengaruhnya, sekarang ini tergantung pada kontraktornya. Tahun lalu memang kita sempat kesulitan semen tapi sudah melalukan penjajakan ke Tonasa, Gresik, bahkan sudah ada perjanjian," tandasnya.

"Insyaallah Januari sudah operasi. Kami sesuaikan dengan paket 5 begitu selesai, siap operasional. Tapi semua SOP sudah siap untuk Januari 2014," sambung Harry.

Anggota Komisi V DPR RI Hetifah berharap pembangun dan perluasan Bandara Sepinggan dapat selesai sesuai jadwal yang ditentukan. Ia juga bangga Kaltim memiliki bandara modern seperti Jakarta, Medan, dan Bali.

"Alhamdulillah progres pembangunan terminal baru itu sudah mencapai 16 persen plus maju dari jadwal," ucapnya.

Mengenai problem pasokan bahan baku dan cuaca diakui Hetifah hal itu merupkan persoalan yang kerap dialami siapapun termasuk PT Angkasa Pura. Ia yakin Angkasa Pura sudah mengambil langkah antisipasinya. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013