Nunukan (ANTARA Kaltim) - Jutaan ringgit Malaysia disiapkan BNI 46 Cabang Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara untuk kebutuhan nasabah di wilayah itu selama bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri 1434 Hijriyah.

"Selama bulan puasa ini, penjualan mata uang asing khususnya ringgit Malaysia sangat tinggi," ujar Kepala Badan Layanan Nasabah BNI 46 Cabang Kabupaten Nunukan, Iskandar, Senin.

Iskandar mengaku, penjualan mata uang ringgit Malaysia selama bulan suci Ramadhan 1434 Hijriyah setiap hari mencapai 200.000 ringgit Malaysia.

Uang ringgit tersebut kemungkinan dipergunakan untuk membeli bahan kebutuhan masyarakat Kabupaten Nunukan selama bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri yang sebagian besar dipasok dari Malaysia itu.

Namun lanjut Iskandar, penjualan juga tetap dilayani bagi nasabah lainnya termasuk tenaga kerja Indonesia (TKI) yang akan kembali bekerja ke Sabah Malaysia.

"Jadi yang kita layani untuk penjualan mata uang ringgit bukan hanya pengusaha saja tapi juga masyarakat umum termasuk TKI yang akan kembali ke Sabah untuk bekerja," ujar Iskandar.

"Stok mata uang asing yang dimiliki BNI 46 Cabang Nunukan tersebut merupakan hasil pembelian bulan sebelumnya dan belum diserahkan kepada kantor pusat di Jakarta untuk mengantisipasi membludaknya penukaran mata uang di bank tersebut selama ramadhan," jelas dia.

Biasanya, beber dia, hasil pembelian mata uang asing langsung diserahkan ke kantor pusat BNI 46 karena posisi di daerah hanya menjadi perantara saja.

Tetapi mengingat mendekati bulan suci Ramadhan 1434 Hijriyah, maka jutaan ringgit Malaysia yang diperoleh sebelumnya hanya dilaporkan untuk dipersiapkan memenuhi kebutuhan masyarakat Kabupaten Nunukan.

"Mata uang ringgit yang kita miliki sekarang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Nunukan merupakan stok bulan sebelumnya yang belum diserahkan ke kantor pusat," terang Iskandar.

Dari 8 juta ringgit Malaysia setara dengan Rp2,56 miliar pada posisi nilai tukar 1 ringgit Malaysia sama dengan Rp3.200. (*)

Pewarta: M.Rusman

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013