Musisi Gilang Ramadhan datang ke Samarinda, Kalimantan Timur, dalam rangka membawa misi dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) upaya menjaga dan melestarikan musik tradisional di Indonesia, termasuk Kaltim.


“Sekiranya puluhan tahun sudah melakukan pendekatan dengan musisi tradisional dari seluruh provinsi, banyak musik tradisional yang harus dijaga dan dipelihara,” kata Gilang Ramadhan usai beraudiensi dengan Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi di Rumah Jabatan Wagub Kaltim Jalan Milono No. 1 Samarinda, Senin.

Gilang didampingi sejumlah komunitas drummer saat menghadap Wagub Hadi Mulyadi yang kebetulan juga hobi memainkan musik drum.

Gilang mengatakan sebelum ke Kaltim, sudah mengunjungi Nusa Tenggara Timur, bertemu dengan musisi tradisional di sana.

Sedangkan di Samarinda ini untuk menyosialisasikan Lembaga Manajemen Kolektif (LMK) Musik Tradisi Nusantara, sebagai bentuk komitmen perlindungan terhadap musik tradisional Indonesia.

“Kita ingin ada kebijakan di daerah supaya menjaga musik tradisional. Dengan memutar musik tradisional di mal, hotel dan fasilitas publik lainnya. Ke depan juga sedang digarap agar di setiap provinsi ada anugerah musik tradisional Indonesia,” katanya.

Wagub Hadi Mulyadi menyambut baik kedatangan salah satu musisi papan atas Indonesia ini ke Kaltim, apalagi dengan misi khusus untuk menjaga kelestarian musik tradisional di Kaltim pada khususnya dan Indonesia, yang memang kaya akan seni dan budaya tradisional.

"Terima kasih sudah silaturahim ke sini. Di Kaltim, hotel-hotel sudah menyajikan permainan alat musik tradisional untuk menyambut kedatangan tamu. Tapi kami menyambut baik atas niatan ini, untuk menjaga kelestarian musik-musik tradisional," ungkap Hadi Mulyadi.

Silaturahim ini dirangkai dengan santap malam dengan menu khas Kaltim yaitu mi besar Banjar. Kemudian dilanjutkan dengan foto bersama dan saling bertukar cenderamata antara dua penabuh drum ini, yakni Wagub Hadi Mulyadi dan Gilang Ramadhan.

Pewarta: Arumanto

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022