Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Kementerian Perhubungan meminta para kapten kapal penumpang dan kapal barang yang melintasi perairan nusantara agar waspada terhadap ombak tinggi dan cuaca ekstrem yang sedang terjadi saat ini.

"Laporan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) menyebutkan ada beberapa wilayah perairan yang ombaknya tinggi, karena angin kencang dan cuaca tidak menentu," kata Direktur Jenderal Perhubungan Laut (Dirjen Hubla) Kemenhub Bobby Mamahit di Pelabuhan Semayang, Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu.

Berdasarkan laporan BMKG tersebut, Dirjen Hubla menyebutkan perairan selatan Pulau Jawa atau Samudra Hindia, Nusa Tenggara, dan Maluku, ombaknya tinggi dan besar. "Tinggi ombak atau gelombangnya mencapai 4-5 meter. Kapal-kapal kecil dan ukuran sedang harus sangat waspada," kata Mamahit.

Menurut dia, untuk kapal-kapal besar yang tinggi lambungnya bisa puluhan meter, memang ombak besar tidak terlalu mengkhawatirkan. Tetapi berpotensi membuat perjalanan tidak nyaman.

Untuk kapal-kapal besar, terutama kapal penumpang, ia mengingatkan agar selalu mengecek dan memelihara perlengkapan keselamatan penumpang dan kapal, mulai dari pelampung penyelamat, sekoci, hingga tabung pemadam api.

"Wajib bagi operator kapal dan nakhoda untuk memenuhi standar pelayaran. Kami melalui Syahbandar tidak akan mengizinkan kapal berlayar apabila standar keselamatannya tidak memenuhi syarat," tandas Dirjen Hubla.

Sebelumnya disebutkan Kementerian Perhubungan menemukan 25 kapal yang tidak menyiapkan dan memelihara perangkat keselamatan di kapalnya dengan benar.

Penemuan tersebut diperoleh dari uji petik 1.200 kapal yang disiapkan untuk mudik Lebaran tahun ini.

"Pada KM Umsini misalnya, ada sekoci yang dereknya macet sehingga tidak bisa diturunkan. Itu harus segera diperbaiki," katanya.

Kapal Motor (KM) Umsini adalah kapal penumpang milik PT Pelni yang sudah berumur 29 tahun.

Kapal itu sedang sandar di Pelabuhan Semayang. Rute pelayarannya Balikpapan-Baubau-Makassar-Nunukan-Pantoloan-Parepare-Tarakan-Tolitoli.

Mamahit minta kepada nahkoda agar kabel-kabel dan katrol dari sekoci yang macet itu diberi pelumas yang cukup.

Menurut Dirjen, KM Umsini masih sangat layak berlayar, namun harus mendapat perawatan dan pemeliharaan maksimal.

"Mohon juga dicek pelampung penolong, berapa jumlahnya, sesuai tidak dengan jumlah orang di kapal. Juga alat pemadam api, bagaimana kondisinya," kata Dirjen Mamahit. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013