Nunukan (ANTARA Kaltim) - Warga Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara yang mendapatkan dana bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) sebagai kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dipergunakan untuk menutupi biaya sekolah anak-anaknya.
Daipa, salah seorang penerima dana BLSM, Jumat, mengakui dirinya bersama suaminya bekerja sebagai petani penggarap lahan keluarganya, sehingga berkat keberadaan dana tersebut dirasakan sangat membantu meskipun jumlahnya hanya Rp300.000.
Warga yang bertempat tinggal di Jalan Pesantren Hidayatullah Kelurahan Selisun Kecamatan Nunukan Selatan tersebut menceritakan bahwa memiliki dua orang anak yang masih sekolah di SD dan kelas I SMA.
"Dana BLSM ini saya mau pakai beli keperluan sekolah anak-anak," ujarnya saat ditemui di Kantor Pos Kecamatan Nunukan.
Ia mengatakan, dirinya benar-benar layak mendapatkan bantuan dana seperti itu karena rumah yang ditempati selama ini bersama suami dan kedua anaknya masih menumpang di rumah keluarganya.
Daipa secara jujur mengakui, masih banyak penerima BSLM yang kelihatan tergolong mampu dibandingkan dengan keluarganya yang hanya mampu untuk menutupi kebutuhan sehari-hari semata dan biaya sekolah anak-anaknya.
Tetapi apapun alasannya, dia sangat intens memperhatikan pendidikan anak-anaknya dibandingkan menggunakan dana BLSM tersebut untuk membeli kebutuhan selama bulan suci Ramadhan 1434 Hijriyah ini.
Hal senada diungkapkan Hasnah, penerima dana BLSM yang bertempat tinggal di Gang Limau Sedadap Kecamatan Nunukan Selatan.
Ketika ditemui sebelum menunggu giliran menerima dana BLSM, dia dengan tegas menyatakan, dana sebesar Rp300.000 yang akan diterimanya akan dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan sekolah keempat anaknya.
"Saya utamakan belikan pakaian dan alat-alat sekolah anak dari uang BLSM ini," katanya.
Walaupun biaya sekolah kedua anaknya yang menuntut ilmu di SMP lebih besar biaya yang harus ditanggung dibandingkan dengan dana BLSM yang diterimanya, tapi tetap merasa bersyukur dengan adanya dana bantuan tersebut.
"Sebenarnya tidak cukup untuk membeli semua kebutuhan sekolah anak-anak saya, tapi tidak ada daripada tidak ada," ucap Hasnah yang baru saja ditinggal pergi suaminya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
Daipa, salah seorang penerima dana BLSM, Jumat, mengakui dirinya bersama suaminya bekerja sebagai petani penggarap lahan keluarganya, sehingga berkat keberadaan dana tersebut dirasakan sangat membantu meskipun jumlahnya hanya Rp300.000.
Warga yang bertempat tinggal di Jalan Pesantren Hidayatullah Kelurahan Selisun Kecamatan Nunukan Selatan tersebut menceritakan bahwa memiliki dua orang anak yang masih sekolah di SD dan kelas I SMA.
"Dana BLSM ini saya mau pakai beli keperluan sekolah anak-anak," ujarnya saat ditemui di Kantor Pos Kecamatan Nunukan.
Ia mengatakan, dirinya benar-benar layak mendapatkan bantuan dana seperti itu karena rumah yang ditempati selama ini bersama suami dan kedua anaknya masih menumpang di rumah keluarganya.
Daipa secara jujur mengakui, masih banyak penerima BSLM yang kelihatan tergolong mampu dibandingkan dengan keluarganya yang hanya mampu untuk menutupi kebutuhan sehari-hari semata dan biaya sekolah anak-anaknya.
Tetapi apapun alasannya, dia sangat intens memperhatikan pendidikan anak-anaknya dibandingkan menggunakan dana BLSM tersebut untuk membeli kebutuhan selama bulan suci Ramadhan 1434 Hijriyah ini.
Hal senada diungkapkan Hasnah, penerima dana BLSM yang bertempat tinggal di Gang Limau Sedadap Kecamatan Nunukan Selatan.
Ketika ditemui sebelum menunggu giliran menerima dana BLSM, dia dengan tegas menyatakan, dana sebesar Rp300.000 yang akan diterimanya akan dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan sekolah keempat anaknya.
"Saya utamakan belikan pakaian dan alat-alat sekolah anak dari uang BLSM ini," katanya.
Walaupun biaya sekolah kedua anaknya yang menuntut ilmu di SMP lebih besar biaya yang harus ditanggung dibandingkan dengan dana BLSM yang diterimanya, tapi tetap merasa bersyukur dengan adanya dana bantuan tersebut.
"Sebenarnya tidak cukup untuk membeli semua kebutuhan sekolah anak-anak saya, tapi tidak ada daripada tidak ada," ucap Hasnah yang baru saja ditinggal pergi suaminya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013