Samarinda (ANTARA Kaltim)- Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak berharap agar seluruh tahapan Pemilihan Gubernur (Pilgub) dan Wakil Gubernur 2013 berjalan lancar dan sukses. Sukses pelaksanaan Pilgub salah satunya ditentukan oleh sinergi yang baik antara penyelenggara Pemilu dan jajaran kepolisian.
Hal itu dikatakan Awang Faroek saat menghadiri Penandatanganan nota kesepahaman antara Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kaltim dan Kepolisian Daerah (Polda) Kaltim yang berlangsung di Ruang Ruhui Rahayu, Kantor Gubernur Kamis (11/7) di Ruang Ruhui Rahayu Kantor Gubernur.
Menurut dia, kerjasama KPU dan Polda Kaltim ini sangat bagus. Pengalaman juga sudah membuktikan semua pesta demokrasi di Kaltim bisa dilaksanakan dalam suasana aman dan lancar. Saya berharap Pemilu di Kaltim lebih berkualitas,†kata Awang Faroek.
Gubernur menambahkan, pengamanan Pilgub Kaltim memerlukan peran petugas kepolisian demi terciptanya situasi yang kondusif sehingga masyarakat dapat menggunakan hak pilih.
Saran lain yang disampaikan Gubernur Awang Faroek adalah agar aparatur kepolisian segera mempersiapkan diri terkait pengetahuan tentang Pilgub dan ketentuan-ketentuan yang saling berkaitan.
"Petugas Kepolisian tentunya harus mempunyai kepekaan, kesiagaan dan antisipasi dalam menghadapi segala potensi dan indikasi timbulnya gangguan ketenteraman dan ketertiban masyarakat, baik menjelang Pemilukada, Pemilukada dan pasca Pemilukada," ujarnya.
Dia mengingatkan, situasi menjelang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) biasanya suhu politik akan meningkat dan potensi gangguan ketentraman dan ketertiban masyarakat pun akan meningkat. Sebab itu, sistem pengamanan lingkungan perlu ditingkatkan.
Setelah penandatanganan kesepakatan ini, gubernur minta agar segera ditindaklanjuti dengan langkah konkrit, karena Pilgub Kaltim sudah semakin dekat. Gubernur juga meminta jajaran Polda Kaltim, meningkatkan kemampuan dan keterampilan serta kepekaan terhadap perubahan dinamika masyarakat yang begitu cepat. Sehingga dapat melakukan deteksi dini terhadap kemungkinan terjadinya potensi gangguan ketenteraman dan ketertiban umum menjelang, saat dan pasca Pilgub.
Sementara itu, Ketua KPU Kaltim Andi Sunandar menjelaskan nota kesepahaman ini meliputi hal-hal terkait pengamanan, penegakan hukum dan sosialisasi Pilgub. Pengamanan dilakukan pada setiap tahapan penyelenggaraan Pemilukada yang ditujukan pada kantor, aset lainnya dan personel KPU Provinsi/Kabupaten/Kota, Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS), Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan Tempat Pemungutan Suara (TPS).
“Sebelum penandatanganan nota kesepahaman ini sesungguhnya Polda telah menjalin kerjasama yang sangat baik dalam proses tahapan Pilgub Kaltim. Setelah kerjasama ini, tentu kita semua berharap agar pelaksanaan Pilgub Kaltim akan berlangsung sesuai ketentuan dan agenda waktu yang telah ditentukan dalam suasana yang aman dan lancar,†kata Andi Sunandar.
Sementara itu Kapolda Kaltim Irjen Dicky D Atotoy menegaskan, sukses pengamanan Pilgub tidak mungkin hanya dilakukan aparat kepolisian saja. Perlu dukungan seluruh masyarakat Kaltim.
"Hal yang perlu diantisipasi adalah karena Pilgub ini digelar bersamaan dengan Pilkada Tarakan, sehingga sistem pengamanannya lebih spesifik," tegasnya.
Kapolda menambahkan, pihaknya juga terus melakukan deteksi dini dalam pola pengamanan dengan meminta masukan dari berbagai pihak, sehingga dapat melakukan tugas dengan baik. (Humas Prov Kaltim/Sar).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
Hal itu dikatakan Awang Faroek saat menghadiri Penandatanganan nota kesepahaman antara Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kaltim dan Kepolisian Daerah (Polda) Kaltim yang berlangsung di Ruang Ruhui Rahayu, Kantor Gubernur Kamis (11/7) di Ruang Ruhui Rahayu Kantor Gubernur.
Menurut dia, kerjasama KPU dan Polda Kaltim ini sangat bagus. Pengalaman juga sudah membuktikan semua pesta demokrasi di Kaltim bisa dilaksanakan dalam suasana aman dan lancar. Saya berharap Pemilu di Kaltim lebih berkualitas,†kata Awang Faroek.
Gubernur menambahkan, pengamanan Pilgub Kaltim memerlukan peran petugas kepolisian demi terciptanya situasi yang kondusif sehingga masyarakat dapat menggunakan hak pilih.
Saran lain yang disampaikan Gubernur Awang Faroek adalah agar aparatur kepolisian segera mempersiapkan diri terkait pengetahuan tentang Pilgub dan ketentuan-ketentuan yang saling berkaitan.
"Petugas Kepolisian tentunya harus mempunyai kepekaan, kesiagaan dan antisipasi dalam menghadapi segala potensi dan indikasi timbulnya gangguan ketenteraman dan ketertiban masyarakat, baik menjelang Pemilukada, Pemilukada dan pasca Pemilukada," ujarnya.
Dia mengingatkan, situasi menjelang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) biasanya suhu politik akan meningkat dan potensi gangguan ketentraman dan ketertiban masyarakat pun akan meningkat. Sebab itu, sistem pengamanan lingkungan perlu ditingkatkan.
Setelah penandatanganan kesepakatan ini, gubernur minta agar segera ditindaklanjuti dengan langkah konkrit, karena Pilgub Kaltim sudah semakin dekat. Gubernur juga meminta jajaran Polda Kaltim, meningkatkan kemampuan dan keterampilan serta kepekaan terhadap perubahan dinamika masyarakat yang begitu cepat. Sehingga dapat melakukan deteksi dini terhadap kemungkinan terjadinya potensi gangguan ketenteraman dan ketertiban umum menjelang, saat dan pasca Pilgub.
Sementara itu, Ketua KPU Kaltim Andi Sunandar menjelaskan nota kesepahaman ini meliputi hal-hal terkait pengamanan, penegakan hukum dan sosialisasi Pilgub. Pengamanan dilakukan pada setiap tahapan penyelenggaraan Pemilukada yang ditujukan pada kantor, aset lainnya dan personel KPU Provinsi/Kabupaten/Kota, Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS), Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan Tempat Pemungutan Suara (TPS).
“Sebelum penandatanganan nota kesepahaman ini sesungguhnya Polda telah menjalin kerjasama yang sangat baik dalam proses tahapan Pilgub Kaltim. Setelah kerjasama ini, tentu kita semua berharap agar pelaksanaan Pilgub Kaltim akan berlangsung sesuai ketentuan dan agenda waktu yang telah ditentukan dalam suasana yang aman dan lancar,†kata Andi Sunandar.
Sementara itu Kapolda Kaltim Irjen Dicky D Atotoy menegaskan, sukses pengamanan Pilgub tidak mungkin hanya dilakukan aparat kepolisian saja. Perlu dukungan seluruh masyarakat Kaltim.
"Hal yang perlu diantisipasi adalah karena Pilgub ini digelar bersamaan dengan Pilkada Tarakan, sehingga sistem pengamanannya lebih spesifik," tegasnya.
Kapolda menambahkan, pihaknya juga terus melakukan deteksi dini dalam pola pengamanan dengan meminta masukan dari berbagai pihak, sehingga dapat melakukan tugas dengan baik. (Humas Prov Kaltim/Sar).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013