Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Timur Yudha Pranoto mengimbau kepada masyarakat setempat untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana akibat musim penghujan yang sertai angin kencang dalam sepekan terakhir.
"Musim hujan yang melanda beberapa daerah di Indonesia, termasuk Kaltim telah menimbulkan bencana yang tidak diduga. Oleh karena itu, masyarakat harus tetap waspada terhadap berbagai kemungkinan terjadinya bencana, seperti tanah longsor, banjir, dan banjir bandang, maupun dampak sosial lainnya," kata Yudha Pranoto di Samarinda, Rabu.
Menurut dia, bencana yang ditimbulkan akibat musim hujan tidak bisa diprediksi kapan terjadi, sehingga perlu upaya bersama untuk mengantisipasi terjadinya musibah tersebut, baik angin kencang, banjir maupun tanah longsor yang datangnya bisa secara tiba-tiba.
"Kita semua perlu menyadari bahwa kondisi alam dan lingkungan dewasa ini sudah banyak berubah, sehingga perlu adanya langkah dan upaya untuk mengantisipasi terjadinya bencana,” kata Yudha.
Apalagi, kata dia, saat ini sudah memasuki musim hujan, sehingga masyarakat harus selalu waspada dengan potensi bencana yang ditimbulkan.
Secara empiris, lanjut Yudha, kondisi Kaltim dapat dilihat dengan perubahan kondisi biogeofisik alam, pemanasan global menghasilkan dampak perubahan iklim dan cuaca yang tidak beraturan, termasuk degradasi sumber daya alam dan lingkungan menimbulkan berbagai fenomena alam yang memicu terjadinya bencana.
“Mengantisipasi bencana yang dapat timbul di musim hujan, maka perlu dilakukan koordinasi dan sinergi semua pihak dalam mengatasi permasalahan penanggulangan bencana di Kaltim,” katanya.
Dia mengharapkan peran BPBD kabupaten dan kota untuk menyiapkan desa tangguh bencana serta membangun sistem penanggulangan bencana secara sinergi, terencana, terpadu dan berkesinambungan.
“Kalau semua perangkat sudah siap, maka ketika terjadi bencana akan dengan cepat bisa mengatasinya,” kata Yudha Pranoto.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022
"Musim hujan yang melanda beberapa daerah di Indonesia, termasuk Kaltim telah menimbulkan bencana yang tidak diduga. Oleh karena itu, masyarakat harus tetap waspada terhadap berbagai kemungkinan terjadinya bencana, seperti tanah longsor, banjir, dan banjir bandang, maupun dampak sosial lainnya," kata Yudha Pranoto di Samarinda, Rabu.
Menurut dia, bencana yang ditimbulkan akibat musim hujan tidak bisa diprediksi kapan terjadi, sehingga perlu upaya bersama untuk mengantisipasi terjadinya musibah tersebut, baik angin kencang, banjir maupun tanah longsor yang datangnya bisa secara tiba-tiba.
"Kita semua perlu menyadari bahwa kondisi alam dan lingkungan dewasa ini sudah banyak berubah, sehingga perlu adanya langkah dan upaya untuk mengantisipasi terjadinya bencana,” kata Yudha.
Apalagi, kata dia, saat ini sudah memasuki musim hujan, sehingga masyarakat harus selalu waspada dengan potensi bencana yang ditimbulkan.
Secara empiris, lanjut Yudha, kondisi Kaltim dapat dilihat dengan perubahan kondisi biogeofisik alam, pemanasan global menghasilkan dampak perubahan iklim dan cuaca yang tidak beraturan, termasuk degradasi sumber daya alam dan lingkungan menimbulkan berbagai fenomena alam yang memicu terjadinya bencana.
“Mengantisipasi bencana yang dapat timbul di musim hujan, maka perlu dilakukan koordinasi dan sinergi semua pihak dalam mengatasi permasalahan penanggulangan bencana di Kaltim,” katanya.
Dia mengharapkan peran BPBD kabupaten dan kota untuk menyiapkan desa tangguh bencana serta membangun sistem penanggulangan bencana secara sinergi, terencana, terpadu dan berkesinambungan.
“Kalau semua perangkat sudah siap, maka ketika terjadi bencana akan dengan cepat bisa mengatasinya,” kata Yudha Pranoto.
Editor : Rahmad
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022