Penajam (ANTARA Kaltim) - Warga Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mengeluhkan pemadaman listrik yang sering dilakukan PLN Unit Petung tanpa pemberitahuan, apalagi pemadaman listrik tersebut hampir setiap hari terjadi, termasuk pada malam hari.

Bukan hanya itu, akibat byerpet tersebut, sejumlah alat elektronik warga mulai mengalami kerusakan. Salah seorang warga Sofyan, Kamis (4/7), mengatakan, hampir setiap hari PLN melakukan pemadaman tanpa pemberitahuan.

"Sekarang ini PLN semakin parah. Hampir setiap hari dilakukan pemadaman listrik. Gara-gara pemadaman listrik ini, sehingga ATM tidak bisa berfungsi," jelasnya.

Selain itu lanjut Sofyan, akibat pemadaman listrik juga membuat alat elektroniknya mengalami kerusakan. Dua DVD miliknya mengalami kerusakan, sejak pemadaman listrik yang dilakukan PLN. Bahkan tidak menutup kemungkina, alat elektronik yang lain juga mengalami nasib yang sama.

Bahkan, katanya, bila kondisi seperti ini terus berlangsung maka tidak menutup kemungkinan para pelanggan melakukan aksi demonstrasi. Saat disinggung mengenai keinginan meminta ganti rugi kepada PLN, Usep menyatakan, tidak akan melakukan itu.

"Tapi kami meminta diganti rugi dengan cara PLN tidak lagi melakukan pemadaman listrik," kata Usep.

Imran menyatakan menyatakan hal yang sama, sejak seminggu terakhir ini pemadaman listrik kerap dilakukan PLN. Bahkan pada, Rabu (3/7) malam pemadaman listrik bisa sampai enam kali.

"Sedikit-sedikit padam. Mungkin hanya lima menit nyala, mati lagi. Itu beberapa kali seperti itu," ungkapnya.

Menurut Imran, dengan sering dilakukan pemadaman listrik, maka tidak menutup kemungkinan alat elektronik akan mengalami kerusakan karena listrik sering padam sehingga barang elektronik mengalami kerusakan.

"Saya sudah pernah mengalami alat elektornik rusak gara-gara byarpet. Kalau elektronik kita rusak, apakah PLN mau bertanggungjawab dengan memberikan ganti rugi. Pasti tidak mau," tegasnya.

Padahal, tambah Imran, bila pelanggan PLN terlambat membayar listrik, biasanya dikenakan denda. Seharusnya bila PLN melakukan pemadaman listrik, juga harus memberikan denda kepada pelanggan.

"Masa kita terlambat bayar listrik didenda, giliran mati lampu tidak memberikan ganti rugi. Ini namanya tidak adil," ujarnya.   

Gangguan jaringan

Kepala PLN Ranting Penajam, Bambang, mengatakan,  pemadaman yang terjadi pada Kamis (4/7) siang, karena adanya gangguan jaringan dari arah Maridan.

Bukan hanya itu, katanya, gangguan juga terjadi di arah Longkali, Kabupaten Paser, sehingga Penajam terkena imbas dari gangguan jaringan tersebut.

Saat akan ditanya lebih jauh mengenai pemadaman yang sering dilakukan PLN, Bambang enggan memberikan komentar. Ia meminta agar masalah ini dikonfirmasikan kepada Novianto.

"Ke Pak Novi aja. Meski sudah pindah, tapi belum serah terima jabatan," kata Bambang.

Ketika dihubungi Novianto mengaku, tidak berhak lagi memberikan komentar terkait dengan seringnya pemadaman di Penajam.

"Saya kan sudah dipindah ke PLN wilayah. Meski juga belum serah terima tapi kan sudah dipindah," ucapnya. (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013