Penajam (ANTARA Kaltim) - Sejak empat tahun lalu, kelompok tani Arwana Desa Sebakung Jaya, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), menjadi pusat pembibitan ikan air tawar dan mampu meraih omzet atau keuntungan mencapai Rp10 juta per bulan.
"Para pelanggan yang membeli bibit dari kelompok tani arwana tersebut, bukan hanya berasal dari PPU, namun juga dari Kabupaten Paser dan Kota Balikpapan," kata Ketua kelompok tani Arwana, Bejo Santoso, saat menerima kunjungan Wakil Bupati Mustaqim MZ, Rabu (3/7).
Bejo menjelaskan, mulai melakukan budidaya ikan air tawar sejak tahun 2004 lalu. Namun baru empat tahun lalu memulai pembibitan ikan air tawar. Awalnya melakukan pembibitan sempat gagal.
Meski sudah pernah mengikuti pelatihan di pulau Jawa, namun hasilnya kurang memuaskan. Setelah dilakukan berbagai ujicoba dan dilakukan setengah alami, akhirnya usahanya ini berhasil.
"Awalnya pembesaran ikan air tawar, tapi hasilnya kurang memuaskan. Setelah itu, saya mencoba untuk melakukan pembibitan dan ternyata berhasil. Sekarang ini hasilnya lumayan besar karena bisa mencapai Rp 10 juta per bulan,†ungkapnya.
Menurut Bejo, pembibitan yang dilakukan dengan cara penyuntikan induk ikan air tawar. Pada awalnya hanya dilakukan pada ikan lele, namun, sekarang sudah mencoba tujuh jenis ikan dan semuanya berhasil. Bahkan ikan hias juga sudah dilakukan penyuntikan dan berhasil karena mampu menghasilkan bibit ikan cukup banyak.
"Untuk satu induk ikan lele, mampu memproduksi 25.000 bibit ikan. Saya juga mencoba pada ikan pepuyu, ternyata juga berhasil," ucapnya.
Untuk saat ini, lanjut Bejo, dirinya dan anggota kelompok tani Arwana lebih konsentrasi untuk melakukan pembibitan, karena keuntungan yang didapat cukup memuaskan bisa mencapai Rp10 juta per bulannya.
"Para pembeli bukan hanya berasal dari Babulu, Sepaku, Waru dan Penajam, namun juga dari Balikpapan dan Paser," ujarnya.
Wakil Bupati Mustaqim MZ saat meninjau proses penyuntikan ikan lele menyatakan, untuk ke depannya nanti Desa Sebakung Jaya bisa dijadikan sebagai sentra budidaya ikan air tawar. Bahkan, tidak menutup kemungkinan dibangun anjungan untuk mempromosikan hasil budidaya ikan tawar tersebut.
"Mulai dari kuliner ikan air tawar sampai krupuk ikan tawar. Semua bisa diperkenalkan nantinya," katanya.
Mustaqim berharap, untuk ke depan nantinya, bukan hanya kelompok tani Arwana yang mengembangkan ikan air tawar, namun juga masyarakat desa lainnya. Apalagi lahan yang dimiliki masyarakat masih cukup luas.
Selain itu, tambahnya, Desa Sebakung Jaya juga bisa dijadikan sebagai sentra ikan air tawar. Apalagi di desa ini ada program 1.000 kolam ikan dimana setiap rumah memiliki kolam ikan air tawar.
"Ini namanya ekonomi kerakyatan. Nanti masyarakat bisa lebih mandiri dengan budidaya air tawar ini," ucap Mustaqim. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
"Para pelanggan yang membeli bibit dari kelompok tani arwana tersebut, bukan hanya berasal dari PPU, namun juga dari Kabupaten Paser dan Kota Balikpapan," kata Ketua kelompok tani Arwana, Bejo Santoso, saat menerima kunjungan Wakil Bupati Mustaqim MZ, Rabu (3/7).
Bejo menjelaskan, mulai melakukan budidaya ikan air tawar sejak tahun 2004 lalu. Namun baru empat tahun lalu memulai pembibitan ikan air tawar. Awalnya melakukan pembibitan sempat gagal.
Meski sudah pernah mengikuti pelatihan di pulau Jawa, namun hasilnya kurang memuaskan. Setelah dilakukan berbagai ujicoba dan dilakukan setengah alami, akhirnya usahanya ini berhasil.
"Awalnya pembesaran ikan air tawar, tapi hasilnya kurang memuaskan. Setelah itu, saya mencoba untuk melakukan pembibitan dan ternyata berhasil. Sekarang ini hasilnya lumayan besar karena bisa mencapai Rp 10 juta per bulan,†ungkapnya.
Menurut Bejo, pembibitan yang dilakukan dengan cara penyuntikan induk ikan air tawar. Pada awalnya hanya dilakukan pada ikan lele, namun, sekarang sudah mencoba tujuh jenis ikan dan semuanya berhasil. Bahkan ikan hias juga sudah dilakukan penyuntikan dan berhasil karena mampu menghasilkan bibit ikan cukup banyak.
"Untuk satu induk ikan lele, mampu memproduksi 25.000 bibit ikan. Saya juga mencoba pada ikan pepuyu, ternyata juga berhasil," ucapnya.
Untuk saat ini, lanjut Bejo, dirinya dan anggota kelompok tani Arwana lebih konsentrasi untuk melakukan pembibitan, karena keuntungan yang didapat cukup memuaskan bisa mencapai Rp10 juta per bulannya.
"Para pembeli bukan hanya berasal dari Babulu, Sepaku, Waru dan Penajam, namun juga dari Balikpapan dan Paser," ujarnya.
Wakil Bupati Mustaqim MZ saat meninjau proses penyuntikan ikan lele menyatakan, untuk ke depannya nanti Desa Sebakung Jaya bisa dijadikan sebagai sentra budidaya ikan air tawar. Bahkan, tidak menutup kemungkinan dibangun anjungan untuk mempromosikan hasil budidaya ikan tawar tersebut.
"Mulai dari kuliner ikan air tawar sampai krupuk ikan tawar. Semua bisa diperkenalkan nantinya," katanya.
Mustaqim berharap, untuk ke depan nantinya, bukan hanya kelompok tani Arwana yang mengembangkan ikan air tawar, namun juga masyarakat desa lainnya. Apalagi lahan yang dimiliki masyarakat masih cukup luas.
Selain itu, tambahnya, Desa Sebakung Jaya juga bisa dijadikan sebagai sentra ikan air tawar. Apalagi di desa ini ada program 1.000 kolam ikan dimana setiap rumah memiliki kolam ikan air tawar.
"Ini namanya ekonomi kerakyatan. Nanti masyarakat bisa lebih mandiri dengan budidaya air tawar ini," ucap Mustaqim. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013