Kepala Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Kaltim Siti Farisyah Yana menegaskan minyak goreng curah yang didistribusikan pemerintah dengan harga subsidi merupakan minyak goreng berkualitas.


“Minyak goreng tersebut kami datangkan dari pabrik dengan merk dagang Apical. Perusahaannya di Balikpapan dan sudah pernah ditinjau Gubernur," kata Siti Farisyah Yana di Samarinda, Minggu.

Karenanya, Yana meyakinkan kualitas minyak goreng sudah terjamin dan tidak beda dengan minyak goreng dalam kemasan yang sudah dipasarkan.

Hanya saja lanjut Yana, dirinya mengkhawatirkan masyarakat yang membawa sendiri kemasan (alat penampung) ketika membeli minyak goreng curah.

Sebab diakuinya, instansi yang menyalurkan minyak goreng curah tidak menyediakan kemasan, meski pun ada maka masyarakat harus membayar diatas HET karena dikenai harga kemasan.

"Ketika dilokasi mereka membawa kemasan sendiri. Ada botolan, jeriken 5 literan hingga jeriken besar sampai di atas 20 liter," sebut Yana.

Yang dikhawatirkan Yana, bukan masalah ukuran kemasan, tetapi kebersihan dan higienis dari kemasan itu sendiri.

"Apakah benar-benar higienis kemasan yang mereka bawa. Apalagi, kita tau jeriken besar yang ukuran di atas 20 liter. Itu kan, bisa dipakai untuk menampung macam-macam, bukan hanya ketika membeli minyak goreng curah," ungkapnya.

Kalau kemasan bekas minyak goreng menurut Yana, tidak masalah. Hanya saja jangan sampai lanjutnya, bekas menampung cairan lainnya, apalagi cairan yang membahayakan kesehatan tubuh.

Tidak dipungkiri, ujarnya, ada saja jeriken besar yang selama ini digunakan oleh masyarakat untuk menampung bahan cair lainnya, sebelum dimanfaatkan menampung minyak goreng.

"Kami berharap masyarakat perhatikan kehigienisan kemasan. Ini kita sama-sama menjaga. Jangan sampai minyak goreng tercemar hanya gara-gara kemasan tidak higienis, sehingga minyak goreng tercampur cairan lain di dalam jeriken. Apalagi cairan yang berbahaya buat kesehatan dan tubuh kita," kata Yana.

Diketahui, komoditas minyak goreng di wilayah Kaltim sempat mengalami kelangkaan di pasaran dalam kurun sebulan terakhir, meskipun Pemerintah Provinsi maupun Kabupaten Kota terus memberikan jaminan bahwa stok minyak goreng terpenuhi hingga lebaran Idul Fitri mendatang.

Kondisi tersebut memaksa sejumlah masyarakat rela antre untuk mendapatkan minyak goreng dengan kuota terbatas dan bahkan dibanderol dengan harga tinggi hingga mencapai Rp 30 ribu perliter.

Menyiasati kondisi tersebut, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/ Kota di Kaltim menggelar operasi pasar dengan menyediakan minyak goreng curah yang didatangkan langsung dari Pabrik dan dijual dengan harga yang murah.(ADV/Diskominfo Kaltim)
 

Pewarta: Arumanto

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022