Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Alat pemindai (scanner) 3 dimensi yang aman digunakan di daerah yang rawan ledakan mulai dipasarkan di Indonesia.

"Harganya 295.000 dolar AS atau Rp2,93 miliar per unit. Z+F Imager 5006 EX, cocok digunakan di kilang minyak, lapangan gas, atau daerah berbahaya lain di mana alat pemindai lain tidak bisa dioperasikan tanpa menimbulkan risiko ledakan," jelas Gatot P Laksono, Division Manager PT Datascript, Rabu (12/6)

Datascript adalah perusahaan yang menangani scanner buatan Zaller-Frohlich, Jerman itu.

Menurut Laksono, untuk pasar Indonesia ia optimis setidaknya bisa menjual 10 unit Imager 5006EX ini.

"Pembelian alat seperti ini memang memerlukan perencanaan yang baik dan serius," katanya.

Imager 5006EX mengantongi sertifikat internasional ATEX, dua ketentuan di Eropa yang mengatur pedoman keselamatan di lingkungan atmosfer yang mengandung gas, serpihan, atau debu yang mudah meledak.

Tingkat keamanan itu antara lain disebabkan batere untuk mengoperasikannya dibungkus dalam tabung baja anti karat yang tebal.

Alat ini juga bisa dioperasikan dari jarak jauh karena memiliki perangkat wifi.

Laksono mengatakan, perangkat scanner itu utamanya diperlukan untuk pengumpulan data guna tujuan pemeliharaan dan keselamatan.

Di kilang minyak, atau di area pengolahan gas, dimana pipa saling bersilangan membuat pandangan mata biasa sering tidak bisa melihat kondisi pipa yang terlindung pipa lain.

"Di situ peran pemindai untuk melihat hal-hal yang tidak terlihat mata telanjang. Ini tentu saja memudahkan pekerjaan pemeliharaan dan menjaga keselamatan orang serta investasi," sambung Erik Buttner, support engineer 3D laser scanning.

Dari hasil scan atau pindaian, oleh operator dapat diketahui kondisi pipa atau instalasi yang dijadikan obyek. Pipa yang sudah berkarat dan tipis dapat terdeteksi lebih awal.(*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013