Samarinda (ANTARA Kaltim) - Direktur Utama Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kaltim H Zainuddin Fanani menyatakan pertumbuhan total aset bank yang dipimpinnya dari 2011 ke 2012 mencapai 33,72 persen sehingga tertinggi secara nasional.

"Aset BPD Kaltim pada periode itu tumbuh 33,72 persen sehingga lebih tinggi dari pertumbuhan aset bank umum nasional yang sebesar 16,69 persen, kemudian BPD se-Indonesia yang tumbuh 20,62 persen, dan bank umum di Kaltim yang tumbuh sebesar 21,14 persen," ujar Zainuddin Fanani di Samarinda, Senin.

Pada 2012, katanya, aset BPD Kaltim Rp30 triliun, sedangkan sebelumnya atau pada 2011 baru mencapai Rp23 triliun.

Dia berharap agar ke depan BPD Kaltim dapat meningkatkan capaian pendapatan sehingga kontribusi berupa pendapatan asli daerah untuk Provinsi Kaltim juga dapat meningkat pula.

Sebagai perusahaan daerah, pada 2012 BPD Kaltim mampu memberikan pendapatan asli daerah mencapai Rp1,060 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa kontribusi bank daerah sangat besar bagi pembangunan daerah.

Selain itu, untuk perkembangan dana pihak ketiga (DPK) pada 2012 juga meningkat capaiannya yang mencapai Rp26,165triliun, atau lebih tinggi dari 2011 yang sebesar Rp19,254 triliun.

Dana pihak ketiga tersebut dipengaruhi dari tiga jenis pemasukan keuangan, yakni dari giro mencapai Rp16,259 triliun, tabungan Rp4,995 triliun, dan dana deposito mencapai Rp4,910 triliun.

Pertumbuhan total DPK BPD Kaltim mencapai 35,90 persen, atau lebih tinggi dari pertumbuhan total DPK bank umum nasional yang sebesar Rp15,80 persen, BPD se- Indonesia sebesar 18,35 persen, dan bank umum di Kaltim sebesar 20,00 persen.

Dia juga menyatakan bersyukur karena total DPK BPD Kaltim pun meraih peringkat kedua setelah Bank Jabar Banten yang mencapai Rp52,375 triliun pada 2012.

Di posisi ketiga setelah Bankaltim (BPD Kaltim) adalah Bank Jatim dengan nilai Rp22.209 triliun. Posisi keempat Bank Jateng sebesar Rp22,116triliun, dan Bank DKI di posisi kelima dengan nilai Rp20,639triliun. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013