Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) melakukan identifikasi potensi desa untuk mewujudkan target ekspor dari 1.000 desa se Indonesia. 
 

"Keberadaan data potensi desa tersebut untuk mengetahui potensi secara detail melihat kemungkinan ekspor produk unggulan yang dimiliki desa," kata  Pejabat Fungsional Kemendes PDTT Muhammad Yasin saat berkunjung ke Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kaltim, Kamis (27/1/2022).

Pelaksanaan identifikasi potensi desa melibatkan Tenaga Pendamping Profesional (TPP) sesuai lokasi tugas masing-masing. Data potensi diperlukan secara detail seperti potensi perkebunan coklat ada di desa mana saja, luasan lahannya, jumlah produksinya,  jadwal waktu panen hingga pemasarannya.

Muhammad Yasin menjelaskan dari potret potensi desa, bisa dipetakan desa yang bisa dilibatkan untuk ekspor coklat. “Misalnya desa A dan Desa B produksinya sekian ton untuk memenuhi produksi bulan ini. Kemudian Desa C dan Desa B untuk produksi semua terpetakan secara jelas.

Ia mengemukakan tindak lanjut  dari even Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) 2021, Kemendes PDTT ditantang mewujudkan ekspor produk dari 1.000 desa se Indonesia, termasuk dari Kaltim yang saat peluncuran ekspor lidi sawit dan arang kayu halaban.

“Itu sebabnya dibutuhkan dukungan ketersediaan data potensi desa. Sebab informasi Kementerian Perdagangan menjamin sudah ada off taker atau penjamin komoditas sesuai kebutuhan produk yang akan diekspor desa,” katanya.

Menyikapi hal itu Kepala DPMPD Kaltim M Syirajudin menyambut positif informasi yang disampaikan dari Kemedes PDTT.

"Kami berharap ke depan semakin banyak desa yang bisa ekspor produk unggulan, masalahnya belum tergali dan keterbatasan akses. Tetapi dengan difasilitasi Kemendes PDTT optimis produk unggulan desa bisa di jual ke luar negeri,” ucap Syirajudin.

 

Pewarta: Arif Maulana

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022