Mahakam Ulu (ANTARA Kaltim)- yang resmi dikukuhkan sebagai kabupaten baru hasil pemekaran dari Kabupaten Kutai Barat dalam Sidang Paripurna DPR tahun lalu diharapkan bisa cepat mendongkrak pertumbuhan perekonomian di daerah ini, melalui pembangunan disegala aspek.
Diperkuat Kecamatan Long Hubung, Laham, Long Bagun, Long Pahangai dan Long Apari dengan pusat ibukota di Kecamatan Long Bagun yaitu Batu Bulan, Mahakam Ulu dipandang punya potensi baik untuk mendukung perkembangan pembangunan Kaltim, baik dari segi SDA maupun SDM.
Tentu saja, langkah konkret Pemprov Kaltim sangat diharapkan untuk mengawal laju pembangunan daerah baru ini.
“Tentu saya mengucapkan selamat atas pemekaran Mahakam Ulu. Sebagai wakil rakyat dari Daerah Pemilihan Kutai Barat sangat bersyukur. Namun disisi lain saya sangat berharap pembangunan di sana betul-betul bisa dipacu, dan perekonomiannya bisa terangkat,†ungkap Anggota Komisi III DPRD Kaltim HM Darlis Pattalongi.
Darlis mengakui keterbatasan administratif sangat mempengaruhi proses pembangunan. Kendala lainnya menurut Darlis, Pemprov Kaltim belum proporsional dan maksimal memerhatikan pembangunan wilayah pedalaman di Kaltim.
Harapan akan perhatian yang lebih besar dengan status kabupaten baru, sangat diharapkan. Karena secara administratif memiliki hak otonomi kabupaten.
“Kabupaten Mahulu kini memiliki hak otonom sehingga hak-haknya menjadi lebih luas. Ini menjadi kesempatan baik untuk mempercepat pembangunan,†kata Darlis.
Harapan percepatan proses pembangunan, juga berimbas pada proses kesejahteraan masyarakat di Mahulu. “Sehingga suasana ketertinggalan dan ketidakadilan yang selama ini dirasakan oleh warga di Mahakam Ulu bisa cepat ditinggalkan,†harapnya.
Darlis menegaskan Pemprov Kaltim harus terus mengawal pergerakan pembangunannya karena sebagai daerah baru, banyak kendala dan tantangan yang dihadapi.
“DPRD Kaltim tentu saja akan mengawal agar Pemprov Kaltim terus mendukung optimal agar jalannya roda pemerintahan dan pembangunan Mahakam Ulu betul-betul dimaksimalkan, hingga tujuan kesejahteraan merata bagi rakyat di sana didapatkan,†lugasnya. (Humas DPRD Kaltim/adv/lia/dhi/met)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
Diperkuat Kecamatan Long Hubung, Laham, Long Bagun, Long Pahangai dan Long Apari dengan pusat ibukota di Kecamatan Long Bagun yaitu Batu Bulan, Mahakam Ulu dipandang punya potensi baik untuk mendukung perkembangan pembangunan Kaltim, baik dari segi SDA maupun SDM.
Tentu saja, langkah konkret Pemprov Kaltim sangat diharapkan untuk mengawal laju pembangunan daerah baru ini.
“Tentu saya mengucapkan selamat atas pemekaran Mahakam Ulu. Sebagai wakil rakyat dari Daerah Pemilihan Kutai Barat sangat bersyukur. Namun disisi lain saya sangat berharap pembangunan di sana betul-betul bisa dipacu, dan perekonomiannya bisa terangkat,†ungkap Anggota Komisi III DPRD Kaltim HM Darlis Pattalongi.
Darlis mengakui keterbatasan administratif sangat mempengaruhi proses pembangunan. Kendala lainnya menurut Darlis, Pemprov Kaltim belum proporsional dan maksimal memerhatikan pembangunan wilayah pedalaman di Kaltim.
Harapan akan perhatian yang lebih besar dengan status kabupaten baru, sangat diharapkan. Karena secara administratif memiliki hak otonomi kabupaten.
“Kabupaten Mahulu kini memiliki hak otonom sehingga hak-haknya menjadi lebih luas. Ini menjadi kesempatan baik untuk mempercepat pembangunan,†kata Darlis.
Harapan percepatan proses pembangunan, juga berimbas pada proses kesejahteraan masyarakat di Mahulu. “Sehingga suasana ketertinggalan dan ketidakadilan yang selama ini dirasakan oleh warga di Mahakam Ulu bisa cepat ditinggalkan,†harapnya.
Darlis menegaskan Pemprov Kaltim harus terus mengawal pergerakan pembangunannya karena sebagai daerah baru, banyak kendala dan tantangan yang dihadapi.
“DPRD Kaltim tentu saja akan mengawal agar Pemprov Kaltim terus mendukung optimal agar jalannya roda pemerintahan dan pembangunan Mahakam Ulu betul-betul dimaksimalkan, hingga tujuan kesejahteraan merata bagi rakyat di sana didapatkan,†lugasnya. (Humas DPRD Kaltim/adv/lia/dhi/met)
Editor : Arief Mujayatno
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013