Gubernur Kaltim Isran Noor mengukuhkan Pengurus Wilayah Provinsi Kerukunan Bubuhan Banjar Kalimantan Timur (KBBKT) periode 2022-2027 dan diharapkan organisasi etnis Banjar ini mampu mewarnai pembangunan demi kemajuan daerah.
"Masyarakat Kaltim adalah masyarakat yang plural, di sini ada suku Jawa, Bugis, Sunda, termasuk Suku Banjar yang organisasinya dikukuhkan hari ini. Ada pula Dayak, Kutai, Paser, dan suku lainnya," ujar Isran yang juga Ketua Dewan Pembina KBBKT, di Samarinda, Sabtu.
Hebatnya lagi, lanjut dia, masyarakat Kaltim adalah masyarakat yang patuh, tidak suka macam-macam, sehingga sampai sekarang Kaltim tetap aman dan damai yang berdampak pada lancarnya pembangunan.
Untuk itu, ia juga berharap kepada orang Banjar yang berdomisili di Kaltim dan masyarakat luas tetap mempertahankan keamanan dan kenyamanan, terlebih Kaltim sudah ditetapkan menjadi Ibu Kota Negara (IKN) baru.
Kaltim, lanjutnya, sejak Indonesia merdeka sampai sekarang merupakan penghasil migas terbesar untuk kekayaan negara. Sampai sekarang pun masih begitu, namun masyarakatnya tidak pernah macam-macam, sehingga ini menjadi bukti atas kepatuhan warga Kaltim.
Kemudian di tahun 1971 Kaltim menghasilkan kayu terbesar dan termahal di republik ini, bahkan Gedung Manggala Wanabakti di Jakarta yang merupakan gedung dengan interior termegah sampai sekarang, adalah gedung yang dibangun dari sumbangan perusahaan kayu dari Kaltim.
"Selanjutnya mulai tahun 1996-1998 Kaltim beralih ke pertambangan batu bara. Sebanyak 60 persen perusahaan batu bara nasional ada di Kaltim. Produknya pun terbaik dan termahal," katanya.
Terkait dengan acara pengukuhan yang dilakukan, ia berharap kegiatan ini mendapat berkah dan mendapat rahmat dari yang Maha Kuasa, sehingga setelah ini kiprah orang Banjar di Kaltim makin mampu memberikan andil besar dalam pembangunan.
"Selamat kepada Pak Irianto Lambrie yang secara aklamasi telah dipilih kedua kalinya menjadi Ketua Umum KBBKT. Selamat pula kepada semua pengurus yang baru saja dikukuhkan," ujar Isran dalam sambutannya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022
"Masyarakat Kaltim adalah masyarakat yang plural, di sini ada suku Jawa, Bugis, Sunda, termasuk Suku Banjar yang organisasinya dikukuhkan hari ini. Ada pula Dayak, Kutai, Paser, dan suku lainnya," ujar Isran yang juga Ketua Dewan Pembina KBBKT, di Samarinda, Sabtu.
Hebatnya lagi, lanjut dia, masyarakat Kaltim adalah masyarakat yang patuh, tidak suka macam-macam, sehingga sampai sekarang Kaltim tetap aman dan damai yang berdampak pada lancarnya pembangunan.
Untuk itu, ia juga berharap kepada orang Banjar yang berdomisili di Kaltim dan masyarakat luas tetap mempertahankan keamanan dan kenyamanan, terlebih Kaltim sudah ditetapkan menjadi Ibu Kota Negara (IKN) baru.
Kaltim, lanjutnya, sejak Indonesia merdeka sampai sekarang merupakan penghasil migas terbesar untuk kekayaan negara. Sampai sekarang pun masih begitu, namun masyarakatnya tidak pernah macam-macam, sehingga ini menjadi bukti atas kepatuhan warga Kaltim.
Kemudian di tahun 1971 Kaltim menghasilkan kayu terbesar dan termahal di republik ini, bahkan Gedung Manggala Wanabakti di Jakarta yang merupakan gedung dengan interior termegah sampai sekarang, adalah gedung yang dibangun dari sumbangan perusahaan kayu dari Kaltim.
"Selanjutnya mulai tahun 1996-1998 Kaltim beralih ke pertambangan batu bara. Sebanyak 60 persen perusahaan batu bara nasional ada di Kaltim. Produknya pun terbaik dan termahal," katanya.
Terkait dengan acara pengukuhan yang dilakukan, ia berharap kegiatan ini mendapat berkah dan mendapat rahmat dari yang Maha Kuasa, sehingga setelah ini kiprah orang Banjar di Kaltim makin mampu memberikan andil besar dalam pembangunan.
"Selamat kepada Pak Irianto Lambrie yang secara aklamasi telah dipilih kedua kalinya menjadi Ketua Umum KBBKT. Selamat pula kepada semua pengurus yang baru saja dikukuhkan," ujar Isran dalam sambutannya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022