Perusahaan pertambangan PT Kutai Energi membantu fasilitasi pembentukan Kelompok Peternak Lebah Kelulut ASLI (Alami Sehat dan Lestari) Dusun Tani Baru, Desa Tani Harapan, Kabupaten Kutai Kartanegara.
Fasilitasi ini merupakan bagian program kepedulian perusahaan (CSR) untuk membantu masyarakat setempat agar berdaya dengan ternak lebah kelulut.
Mengingat peternak lebah di dusun setempat terus bertambah telah mencapai 20 KK tersebar di RT 10, RT 11 dan RT 12 Dusun Tani Baru dengan total kurang lebih 100 log (sarang).
"Pihak perusahaan membantu memfasilitasi dengan memberikan bantuan mesin penyedot madu, botol kemasan, label, pembuatan P-IRT dari Dinas Kesehatan, membantu pemasaran dengan mengikutsertakan dalam kegiatan expo, bazaar dan kegiatan lainnya," ujar Supervisor Ekonomi Kreatif Ext. Relation & LC PT Kutai Energi Parwito, Sabtu (22/1).
Selain memfasilitasi pembentukan kelompok peternak, program CSR diarahkan untuk memberikan pelatihan bagi kelompok.
Pelatihan yang dilakukan secara teknis lebih kepada bagaimana menghidupkan organisasi dan pertemuan rutin kelompok.
Kemudian pembuatan pembukuan penjualan, serta bagaimana menjaga lingkungan di sekitar lokasi ternak.
Menurut dia upaya yang dilakukan ini salah satu tanggung jawab perusahaan melalui kegiatan CSR, dan harapannya kedepan warga di sekitar tambang bisa mandiri dan sejahtera
"Saat ini PT Kutai Energi sedang mengurus agar Madu mempunyai SNI dari PT Sucofindo, " katanya.
Kepala Seksi Peningkatan Kapasitas Masyarakat Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Helvin Syahruddin mengaku bersyukur ada perusahaan yang mengarah CSR nya untuk pemberdayaan masyarakat.
"Tidak sekadar bantuan sosial maupun program sunatan massal. Ke depan kita akan mendorong perusahaan lain melakukan hal serupa, " kantanya.
Terkait peternak Lebah Kelulut yang disasar CSR tersebut dia sudah melihat langsung ke lokasi.
Ternak Lebah Kelulut dimulai tahun 2019 yang dirintis warga RT 12 Dusun Tani Baru Desa Tani Harapan bernama Jumabir yang berprofesi sebagai guru SDN 028 Loa Janan.
Awal dimulainya ternak Lebah Kelulut hanya memiliki 5 log (sarang) yang diambil dari hutan di sekitar tempat tinggal dan hingga sekarang sudah memiliki 35 log (sarang) produktif
Jumabir mengenal Lebah Kelulut dari Ashari peternak di Desa Batuah yang sudah ternak Lebah Kelulut lebih dulu dan dari hasil belajar tersebut dipraktekkan di rumahnya hingga sekarang dan diikuti oleh tetangganya yang telah mencapai 20 KK tersebut.
Hasil panen dari kurang lebih sudah bisa mencapai 50 -100 lt/bulan. Panen madu bisa dilakukan 2 kali dalam sebulan karena setelah dipanen kantong madu akan diisi lagi dalam waktu 2 minggu. Harga jual untuk per botol isi 250 ml Rp 150.000
Pemasaran paling banyak Samarinda, Tenggarong dan Balikpapan. Ada juga pembeli dari Jakarta, Bogor, Bali, Yogya, Surabaya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022
Fasilitasi ini merupakan bagian program kepedulian perusahaan (CSR) untuk membantu masyarakat setempat agar berdaya dengan ternak lebah kelulut.
Mengingat peternak lebah di dusun setempat terus bertambah telah mencapai 20 KK tersebar di RT 10, RT 11 dan RT 12 Dusun Tani Baru dengan total kurang lebih 100 log (sarang).
"Pihak perusahaan membantu memfasilitasi dengan memberikan bantuan mesin penyedot madu, botol kemasan, label, pembuatan P-IRT dari Dinas Kesehatan, membantu pemasaran dengan mengikutsertakan dalam kegiatan expo, bazaar dan kegiatan lainnya," ujar Supervisor Ekonomi Kreatif Ext. Relation & LC PT Kutai Energi Parwito, Sabtu (22/1).
Selain memfasilitasi pembentukan kelompok peternak, program CSR diarahkan untuk memberikan pelatihan bagi kelompok.
Pelatihan yang dilakukan secara teknis lebih kepada bagaimana menghidupkan organisasi dan pertemuan rutin kelompok.
Kemudian pembuatan pembukuan penjualan, serta bagaimana menjaga lingkungan di sekitar lokasi ternak.
Menurut dia upaya yang dilakukan ini salah satu tanggung jawab perusahaan melalui kegiatan CSR, dan harapannya kedepan warga di sekitar tambang bisa mandiri dan sejahtera
"Saat ini PT Kutai Energi sedang mengurus agar Madu mempunyai SNI dari PT Sucofindo, " katanya.
Kepala Seksi Peningkatan Kapasitas Masyarakat Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Helvin Syahruddin mengaku bersyukur ada perusahaan yang mengarah CSR nya untuk pemberdayaan masyarakat.
"Tidak sekadar bantuan sosial maupun program sunatan massal. Ke depan kita akan mendorong perusahaan lain melakukan hal serupa, " kantanya.
Terkait peternak Lebah Kelulut yang disasar CSR tersebut dia sudah melihat langsung ke lokasi.
Ternak Lebah Kelulut dimulai tahun 2019 yang dirintis warga RT 12 Dusun Tani Baru Desa Tani Harapan bernama Jumabir yang berprofesi sebagai guru SDN 028 Loa Janan.
Awal dimulainya ternak Lebah Kelulut hanya memiliki 5 log (sarang) yang diambil dari hutan di sekitar tempat tinggal dan hingga sekarang sudah memiliki 35 log (sarang) produktif
Jumabir mengenal Lebah Kelulut dari Ashari peternak di Desa Batuah yang sudah ternak Lebah Kelulut lebih dulu dan dari hasil belajar tersebut dipraktekkan di rumahnya hingga sekarang dan diikuti oleh tetangganya yang telah mencapai 20 KK tersebut.
Hasil panen dari kurang lebih sudah bisa mencapai 50 -100 lt/bulan. Panen madu bisa dilakukan 2 kali dalam sebulan karena setelah dipanen kantong madu akan diisi lagi dalam waktu 2 minggu. Harga jual untuk per botol isi 250 ml Rp 150.000
Pemasaran paling banyak Samarinda, Tenggarong dan Balikpapan. Ada juga pembeli dari Jakarta, Bogor, Bali, Yogya, Surabaya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022