Rembesan di Waduk Telagasari, Balikpapan, Kalimantan Timur, ditambal dengan blanket dari tanah liat, kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Balikpapan Andi Yusri Ramli.
 

"Jadi, tanah liatnya dihamparkan beberapa lapisan, lalu dipadatkan. Setelah itu, dirapikan, selesai," kata Andi Yusri Ramli di Balikpapan, Selasa (18/1).

Ia mengemukakan bahwa waduk di kawasan Gunung Pasir di tengah Kota Balikpapan itu mengering setelah airnya "menghilang".

Setelah dilakukan pengecekan, ditemukan rembesan di beberapa titik bagian bendungan waduk itu.

Sesuai dengan rekomendasi dari Konsultan Perencana, kata Andi Yusri Ramli, pori-pori tempat rembesan itu ditutup dengan blanket atau selimut dari tanah liat yang dipadatkan dengan ketebalan 1 meter.

Tempat air merembes dan menghilang itu, kata dia, merupakan tempat saluran pelimpas waduk pada saat pembangunan.

"Sekarang harapan kami hari panas terus agar pemadatan tanah liatnya bisa dilakukan," ujar Andi.

Ia menyebutkan perbaikan Waduk Telagasari menggunakan dana bantuan tidak terduga sebesar Rp1,5 miliar.

Waduk Telagasari merupakan bagian dari sejarah Kota Minyak dan sudah ada sejak zaman Hindia Belanda.

Waduk ini, lanjut dia, merupakan waduk tadah hujan sekaligus juga pengendali banjir untuk kawasan rendah Gunung Sari dan Klandasan.

Menurut dia, tanpa waduk Telagasari, air hujan dari Pasir Ridge akan langsung turun begitu saja dan membanjiri Gunung Sari dan Pasar Baru.

Namun, kata dia, fungsi pengendali banjir itu pernah terlupakan. Pintu pelimpasnya pernah tidak bisa dibuka sehingga di pertengahan dekade 2000-an, waduk pernah jebol.

"Berton-ton air menerjang perumahan di Gunung Sari. Satu keluarga tewas tenggelam," katanya.

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022