Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara langsung menindaklanjuti laporan dari Badan Meteorologi dan Geofisika tentang adanya hot spot (titik panas) pada koordinat 116.7935 bujur dan -0.9517 lintang.


"Setelah ditelusuri oleh tim hari ini, hot spot yang terpantau oleh BMKG tersebut berada di Desa Tengin Baru, Kecamatan Sepaku," ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten PPU Nurlaila di Penajam, Senin.

Hot spot yang diketahui di desa kawasan calon Ibu Kota Negara baru tersebut setelah ditindaklanjuti oleh Tim Manggala Agni Pondok Kerja Kabupaten PPU.

Ia menuturkan bahwa waktu tempuh menuju titik hotspot sekitar 1,5 jam dengan jarak 46 kilo meter dari pondok kerja Penajam Paser Utara.

Tim yang melaksanakan pengecekan lapangan (ground check), katanya, sebelumnya telah melakukan koordinasi dengan Polsek dan Koramil Sepaku, kemudia berangkat menuju titik panas yang terpantau pukul 16.28 wita.

"Hot spot berhasil ditemukan dan dipastikan hot spot tersebut adalah fire spot atau titik api. Tim memastikan kebakaran lahan tersebut sudah padam karena sebelumnya sudah terjadi hujan lebat," kata Nurlaila.

Lokasi lahan yang terbakar diprakirakan seluas 4 hektare dengan vegetasi dominasi Ilalang. Untuk itu ia mnegimbau kepada masyarakat untuk tidak membakar lahan, karena jika tidak ada hujan, maka kawasan tersebut rawan terbakar.

"Kendala yang dihadapi oleh tim saat ke lapangan adalah mengalami putus rantai pada salah satu kendaraan petugas, sehingga saat tiba di lokasi hari sudah cukup gelap," tutur Nurlaila.

Selain di Kabupaten PPU, pada Minggu, 2 Desember 2021 BMKG juga mendeteksi 12 titik panas lainnya, yakni 1 titik di Kabupaten Paser, 10 titik di Kabupaten Kutai Timur, dan 1 titik di Kabupaten Berau.

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022