Bagi Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor, membangkitkan roda perekonomian masyarakat selama masa pandemi COVID-19 menjadi pekerjaan rumah yang bakal terus dilakukan.
Banyak cara dan usaha yang telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kaltim untuk terus membangkitkan perekonomian masyarakat di masa sulit ini.
Tak henti hentinya, Pemprov Kaltim menggelar berbagai kegiatan untuk mengangkat produk-produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) masyarakat agar tetap laris di pasaran.
Salah satu ajang yang diselenggarakan oleh pemerintah untuk para pelaku UMKM itu seperti Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) Kaltim 2021.
Di mana Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) Kaltim 2021 dengan tema "Go Borneo" hadir untuk membangkitkan semangat, mengenalkan, memajukan dan memperluas pemasaran produk UMKM dan BUMDes, terutama dengan memanfaatkan e-commerce sebagai media pemasaran digital.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengapresiasi gagasan peluncuran Gernas BBI karena dinilai banyak membantu menstimulasi dan menginspirasi usaha-usaha lokal, usaha kecil dan menengah termasuk BUMDes.
"Go Borneo" selaras dengan pencapaian SDGs Desa yang kedelapan yakni pertumbuhan ekonomi desa merata dengan mengikuti tujuan SDGs desa ke-12 yaitu konsumsi dan produksi desa sadar lingkungan.
Gernas BBI pada 2020 berhasil menaikkan 3,8 juta UMKM dan BUMDes ke dalam platform digital, sehingga memiliki cakupan pemasaran yang luas. Sedangkan di tahun 2021 gerakan tersebut naik menjadi 6,07 juta UMKM dan BUMDes masuk ke dalam platform digital atau meningkat hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya.
Kemendes PDTT juga berkoordinasi dengan Kementerian Kominfo dan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kementerian Kominfo terkait penggunaan dana desa untuk penguatan jaringan.
“Di beberapa provinsi mengarahkan penggunaan dana desa untuk penguatan jaringan. Misalnya Palu bekerja sama dengan Menkominfo, Bakti, Diskominfo Provinsi menyasar 1.000 desa untuk tahap pertama. Dana desa diploting untuk mendukung hal itu,” katanya.
Sementara itu, Gubernur Kaltim Isran Noor mengaku bersyukur dan bangga Provinsi Kaltim ditetapkan sebagai tuan rumah perhelatan kegiatan pemulihan ekonomi Gernas BBI Kaltim 2021.
Dia berharap ekonomi desa bisa bangkit mendukung pemulihan ekonomi nasional. bangkitnya UMKM merupakan kebangkitan ekonomi masyarakat.
Saat peluncuran Gernas BBI Kaltim 2021 di Samarinda, November 2021, ia mengatakan kegiatan ini diharapkan mampu menggeliatkan ekonomi desa sesuai tujuan penyelenggaraannya dalam rangka pemulihan ekonomi nasional berbasis akibat pandemi COVID-19.
Berikan bantuan
Selain rangkaian Gernas BBI, Gubernur Kaltim Isran Noor juga memberikan Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) kepada pelaku UMKM terdampak COVID-19 di Kabupaten Bontang sebesar Rp60 miliar.
"Pak Wali Kota, tolong diperhatikan dan motivasi warga yang menerima bantuan program BPUM agar digunakan sebaik-baiknya," ucap Isran di Bontang.
Bantuan itu diperuntukkan bagi UMKM agar bisa dimanfaatkan untuk permodalan dan pengembangan usaha masing-masing warga yang menerima.
Program bantuan ini dilakukan sebagai upaya pemerintah membangkitkan perekonomian UMKM di daerah, sekaligus upaya pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi COVID-19.
Tahun 2020, bantuan untuk per orang sebesar Rp1,4 juta. Tahun 2021 memang turun tapi tidak banyak, menjadi Rp1,2 juta.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Kepala Disperindagkop dan UKM Kaltim HM Yadi Robyan Noor menyebut pada tahun 2021 terdapat sekitar 195.000 UMKM di Kaltim yang menerima bantuan.
Total yang diterima dari program BPUM sekitar Rp450 miliar dalam dua tahun berturut-turut. Khusus Kota Bontang mendapat bantuan sebesar Rp60 miliar.
Sedangkan pada tahun 2020 jumlah penerima program BPUM di Kaltim sekitar 89.285 pelaku UMKM dengan nilai Rp214 miliar.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021
Banyak cara dan usaha yang telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kaltim untuk terus membangkitkan perekonomian masyarakat di masa sulit ini.
Tak henti hentinya, Pemprov Kaltim menggelar berbagai kegiatan untuk mengangkat produk-produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) masyarakat agar tetap laris di pasaran.
Salah satu ajang yang diselenggarakan oleh pemerintah untuk para pelaku UMKM itu seperti Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) Kaltim 2021.
Di mana Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) Kaltim 2021 dengan tema "Go Borneo" hadir untuk membangkitkan semangat, mengenalkan, memajukan dan memperluas pemasaran produk UMKM dan BUMDes, terutama dengan memanfaatkan e-commerce sebagai media pemasaran digital.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengapresiasi gagasan peluncuran Gernas BBI karena dinilai banyak membantu menstimulasi dan menginspirasi usaha-usaha lokal, usaha kecil dan menengah termasuk BUMDes.
"Go Borneo" selaras dengan pencapaian SDGs Desa yang kedelapan yakni pertumbuhan ekonomi desa merata dengan mengikuti tujuan SDGs desa ke-12 yaitu konsumsi dan produksi desa sadar lingkungan.
Gernas BBI pada 2020 berhasil menaikkan 3,8 juta UMKM dan BUMDes ke dalam platform digital, sehingga memiliki cakupan pemasaran yang luas. Sedangkan di tahun 2021 gerakan tersebut naik menjadi 6,07 juta UMKM dan BUMDes masuk ke dalam platform digital atau meningkat hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya.
Kemendes PDTT juga berkoordinasi dengan Kementerian Kominfo dan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kementerian Kominfo terkait penggunaan dana desa untuk penguatan jaringan.
“Di beberapa provinsi mengarahkan penggunaan dana desa untuk penguatan jaringan. Misalnya Palu bekerja sama dengan Menkominfo, Bakti, Diskominfo Provinsi menyasar 1.000 desa untuk tahap pertama. Dana desa diploting untuk mendukung hal itu,” katanya.
Sementara itu, Gubernur Kaltim Isran Noor mengaku bersyukur dan bangga Provinsi Kaltim ditetapkan sebagai tuan rumah perhelatan kegiatan pemulihan ekonomi Gernas BBI Kaltim 2021.
Dia berharap ekonomi desa bisa bangkit mendukung pemulihan ekonomi nasional. bangkitnya UMKM merupakan kebangkitan ekonomi masyarakat.
Saat peluncuran Gernas BBI Kaltim 2021 di Samarinda, November 2021, ia mengatakan kegiatan ini diharapkan mampu menggeliatkan ekonomi desa sesuai tujuan penyelenggaraannya dalam rangka pemulihan ekonomi nasional berbasis akibat pandemi COVID-19.
Berikan bantuan
Selain rangkaian Gernas BBI, Gubernur Kaltim Isran Noor juga memberikan Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) kepada pelaku UMKM terdampak COVID-19 di Kabupaten Bontang sebesar Rp60 miliar.
"Pak Wali Kota, tolong diperhatikan dan motivasi warga yang menerima bantuan program BPUM agar digunakan sebaik-baiknya," ucap Isran di Bontang.
Bantuan itu diperuntukkan bagi UMKM agar bisa dimanfaatkan untuk permodalan dan pengembangan usaha masing-masing warga yang menerima.
Program bantuan ini dilakukan sebagai upaya pemerintah membangkitkan perekonomian UMKM di daerah, sekaligus upaya pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi COVID-19.
Tahun 2020, bantuan untuk per orang sebesar Rp1,4 juta. Tahun 2021 memang turun tapi tidak banyak, menjadi Rp1,2 juta.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Kepala Disperindagkop dan UKM Kaltim HM Yadi Robyan Noor menyebut pada tahun 2021 terdapat sekitar 195.000 UMKM di Kaltim yang menerima bantuan.
Total yang diterima dari program BPUM sekitar Rp450 miliar dalam dua tahun berturut-turut. Khusus Kota Bontang mendapat bantuan sebesar Rp60 miliar.
Sedangkan pada tahun 2020 jumlah penerima program BPUM di Kaltim sekitar 89.285 pelaku UMKM dengan nilai Rp214 miliar.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021