Sangatta (ANTARA Kaltim) - Koperasi Benua Etam di Desa Tepian Langsat Kecamatan Bengalon Kabupaten Kutai Timur Kaltim optimistis akan mampu menyejahterakan seluruh anggotanya yang kini berjumlah 3.000 orang.

Wakil Ketua II Koperasi Benua Etam, Hermansyah, di Sangatta, Selasa, mengungkapkan Koperasi Benua Etam yang bergerak dalam bidang Perkebunan Kelapa Sawit, telah memiliki lahan plasma seluas 3 ribu hektare.

Saat ini Kelapa Sawit Plasma milik anggotanya telah berusia 4 tahun dan mulai berbuah pasir dan sudah mulai dinikmati hasilnya dengan kisaran Rp500 ribu hingga Rp1 juta per bulan per anggotanya.

"Meski masih berbuah pasir, seluruh anggota 3.000 orang itu mulai merasakan hasilnya mulai Rp 500 ribu hingga Rp1 juta per anggota," kata Hermansyah, mewakili Ketua Koperasi Benua Etam Hartono.

Menurut Hermansyah, seluruh anggota koperasi Benua Etam yang berasal dari empat desa berjumlah 1.800 Kepala Keluarga (KK) namun yang dihitung menjadi anggota adalah suami istri.

Ia mengatakan, kenapa anggotanya bisa mencapai 3.000 orang, karena dari jumlah 1.800 Kepala Keluarga diempat desa tersebut dalam satu keluarga suami istri boleh menjadi anggota koperasi.

Memang sekarang ini anggota Koperasi Benua Etam belum sejahtera sesuai harapan, namun pihaknya yakin dalam dua tiga tahun mendatang mereka akan menikmati dan merasakan hasilnya yang luar biasa.

Sekarang ini saja dengan masih berbuah pasir, seluruh anggota kepala keluarga sudah memiliki sepeda motor. Setiap rumah sudah ada sepeda motor 1 sampai tiga unit.

Para pengurus Koperasi Benua Etam, menurut Nanang terus berupaya melakukan perbaikan dan pelayanan kepada anggotanya serta kerjasama yang baik dengan perusahaan mitra dalam hail ini perkebunan kelapa sawit PT Anugerah Energytama, karena kebun plasma petani seluas sekitar tiga ribu hektare tersebut merupakan plasama PT Anugerah Energytama.

Seluruh anggota Koperasi Benua Etam yang bekerja di kebun sawit dan memiliki plasma berasal dari warga transmigrasi dan eks transmigrasi, masing-masing Desa Maratak, Desa Tepian Indah, Desa Tepian Baru dan Desa Tepian Langsat.

"Jadi 3.000 anggota Koperasi berasal dari warga transmigrasi empat desa, termasuk transmigrasi Maratak yang masih binaan Kementerian Transmigrasi pusat," katanya. (*)

Pewarta: Adi Sagaria

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013