Buen Festival ke-4 di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Provinsi Kalimantan Timur pada 17-19 Desember akan menerapkan prokes ketat, meski di kabupaten yang ditunjuk sebagai calon Ibu Kota Negara (IKN) baru tersebut telah nihil kasus positif COVID-19.
"Prokes (protokol kesehatan) tetap kami jaga, makanya festival ini kami batasi, mulai pembatasan peserta/penyaji, pengunjung, hingga hari pelaksanaannya," ujar Sekretaris Panitia Buen Festival ke-4 Yuni Nurhayati Aka di Waru, Kamis.
Untuk pembatasan peserta, lanjutnya, jika beberapa tahun lalu atau sebelum adanya Pandemi COVID-19 jumlah pesertanya lebih dari 200 orang, namun untuk saat ini di bawah 100 peserta.
Kemudian pengunjung pun dibatasi, itu pun pengunjung yang datang harus semuanya menggunakan masker dan dilakukan deteksi suhu tubuh.
Solusi lainnya untuk membatasi pengunjung adalah penampilannya direkam ditayangkan secara virtual, sehingga warga juga tetap bisa menyaksikan festival ini dari mana pun berada.
Pembatasan lainnya terkait adanya pandemi adalah jumlah hari yang dipangkas, jika gelaran festival sebelumnya dilakukan selama tujuh hari, namun kali ini hanya tiga hari, yakni pada 17-19 Desember 2021.
Bahkan, jika dulu mendatangkan artis dari luar daerah hingga dari mancanegara, namun kali ini semuanya diisi oleh artis lokal dengan total suguhan seni sebanyak 42 penampilan.
Sedangkan untuk gerai usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), ada 55 gerai yang siap memamerkan serta menjual aneka produk. Semuanya adalah UMKM lokal kabupaten setempat.
"Sebenarnya banyak UMKM yang mau ikut meramaikan, tapi memang kita batasi. Termasuk jumlah penyajian seni juga banyak, tapi kami tidak berani terlalu banyak," katanya lagi.
Buen Festival ini akan dipusatkan di Desa Bangun Mulya, Kecamatan Waru, PPU, dengan dua lokasi yang disiapkan, yakni di Pendopo Bangun Mulya dan di belakang Kantor Desa Bangun Mulya.
Menurutnya, festival ini mengangkat tema "Uwat Berayak Taka Kate" yang artinya "Bangkit Bersama Kita Bisa", yakni untuk menggugah masyarakat tetap semangat menghadapi pandemi COVID-19 dengan tetap berkarya dan inovatif.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021
"Prokes (protokol kesehatan) tetap kami jaga, makanya festival ini kami batasi, mulai pembatasan peserta/penyaji, pengunjung, hingga hari pelaksanaannya," ujar Sekretaris Panitia Buen Festival ke-4 Yuni Nurhayati Aka di Waru, Kamis.
Untuk pembatasan peserta, lanjutnya, jika beberapa tahun lalu atau sebelum adanya Pandemi COVID-19 jumlah pesertanya lebih dari 200 orang, namun untuk saat ini di bawah 100 peserta.
Kemudian pengunjung pun dibatasi, itu pun pengunjung yang datang harus semuanya menggunakan masker dan dilakukan deteksi suhu tubuh.
Solusi lainnya untuk membatasi pengunjung adalah penampilannya direkam ditayangkan secara virtual, sehingga warga juga tetap bisa menyaksikan festival ini dari mana pun berada.
Pembatasan lainnya terkait adanya pandemi adalah jumlah hari yang dipangkas, jika gelaran festival sebelumnya dilakukan selama tujuh hari, namun kali ini hanya tiga hari, yakni pada 17-19 Desember 2021.
Bahkan, jika dulu mendatangkan artis dari luar daerah hingga dari mancanegara, namun kali ini semuanya diisi oleh artis lokal dengan total suguhan seni sebanyak 42 penampilan.
Sedangkan untuk gerai usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), ada 55 gerai yang siap memamerkan serta menjual aneka produk. Semuanya adalah UMKM lokal kabupaten setempat.
"Sebenarnya banyak UMKM yang mau ikut meramaikan, tapi memang kita batasi. Termasuk jumlah penyajian seni juga banyak, tapi kami tidak berani terlalu banyak," katanya lagi.
Buen Festival ini akan dipusatkan di Desa Bangun Mulya, Kecamatan Waru, PPU, dengan dua lokasi yang disiapkan, yakni di Pendopo Bangun Mulya dan di belakang Kantor Desa Bangun Mulya.
Menurutnya, festival ini mengangkat tema "Uwat Berayak Taka Kate" yang artinya "Bangkit Bersama Kita Bisa", yakni untuk menggugah masyarakat tetap semangat menghadapi pandemi COVID-19 dengan tetap berkarya dan inovatif.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021