Petani di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) makin sejahtera, ditandai dengan naiknya Nilai Tukar Petani (NTP) setempat pada November 2021 yang menjadi 126,65, atau mengalami kenaikan 1,85 persen ketimbang bulan sebelumnya yang tercatat 1124,35.

 

"NTP menunjukkan daya tukar dari produk pertanian dengan komoditas yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Makin tinggi NTP, makin kuat pula daya beli petani," ujar Koordinator Fungsi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim Wembri Suska di Samarinda, Kamis.

NTP diperoleh dari perbandingan Indeks Harga yang Diperoleh Petani (It) terhadap Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib). NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di perdesaan.

Berdasarkan hasil pantauan harga perdesaan pada enam kabupaten di Provinsi Kaltim, diperoleh NTP bulan November 2021 sebesar 126,65, berarti petani mengalami surplus, sehingga secara umum petani setempat makin sejahtera.

"NTP pada November 2021 naik 1,85 persen terhadap bulan sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh It yang naik lebih tinggi ketimbang Ib. It naik 2,01 persen, sedangkan Ib hanya naik 0,16 persen," katanya.

Pada November 2021, terdapat dua subsektor yang mengalami peningkatan NTP, yaitu subsektor tanaman perkebunan rakyat yang naik 3,38 persen, kemudian subsektor peternakan naik 1,97 persen.

Sementara itu, tiga subsektor lainnya mengalami penurunan, yaitu subsektor tanaman pangan minus 0,55 persen, subsektor hortikultura minus 0,22 persen, dan subsektor perikanan minus 0,33 persen.

Rincian perubahan dari lima subsektor pertanian pada November 2021 adalah Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan (NTPP) sebesar 93,60, turun 0,55 persen ketimbang bulan sebelumnya.

Nilai Tukar Petani Hortikultura (NTPH) sebesar 102,75, turun 0,22 persen ketimbang bulan sebelumnya. Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) sebesar 166,45, naik 3,38 persen ketimbang Oktober.

"Kemudian Nilai Tukar Petani Peternakan (NTPT) pada November sebesar 107,15 atau naik 1,97 persen ketimbang Oktober, dan Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidaya Ikan (NTNP) sebesar 101,00 atau turun 0,33 persen ketimbang Oktober," kata Wembri.               

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021