Saham-saham Inggris berakhir lebih rendah pada perdagangan Selasa waktu setempat (30/11/2021), berbalik arah dari keuntungan sehari sebelumnya, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London tergerus 0,71 persen atau 50,50 poin, menjadi menetap di 7.059,45 poin.


Indeks FTSE 100 menguat 0,94 persen atau 65,92 poin menjadi 7.109,95 poin pada Senin (29/11/2021), setelah anjlok 3,64 persen atau 266,34 poin menjadi 7.044,03 poin pada Jumat (26/11/2021), dan bertambah 0,33 persen atau 24,05 poin menjadi 7.310,37 poin pada Kamis (25/11/2021).

London Stock Exchange Group, kelompok perusahaan penyelenggara perdagangan saham dan sekuritas serta penyedia informasi keuangan berbasis di London, berkinerja paling buruk (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terjungkal 5,36 persen.

Diikuti oleh saham perusahaan operator jaringan supermarket berbasis di Inggris Sainsbury yang kehilangan 4,52 persen, serta perusahaan perjudian dan taruhan olahraga Inggris Entain anjlok 4,41 persen.

Sementara itu, Anglo American, perusahaan pertambangan yang terdiversifikasi secara global, melonjak 3,30 persen, menjadi pencetak keuntungan terbesar (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Disusul oleh saham kelompok perusahaan pertambangan sumber daya alam multinasional Inggris BHP Group yang meningkat 2,35 persen, serta perusahaan pertambangan logam mulia Inggris-Rusia Polymetal International terangkat 2,27 persen.

Pewarta: Apep Suhendar

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021