Samarinda (ANTARA Kaltim) - Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono bersama Wakil Gubernur Kalimantan Timur Farid Wadjdy memantau banjir di Kecamatan Long Kali, Kabupaten Paser, Minggu.
"Sebenarnya, Menko Kesra dan Wagub berencana datang langsung ke lokasi banjir. Namun, karena cuaca buruk dan hujan deras sehingga helikopter yang ditumpangi rombongan tidak dapat mendarat di lokasi sehingga hanya memantau dari udara saja," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim Wahyu Widhi Heranata melalui siaram pers yang diterima Antara dari Biro Humas dan Protokol Provinsi Kaltim, Minggu.
Pada kesempatan itu Agung Laksono, kata Wahyu Widhi Heranata, memberikan apresiasi tinggi kepada BPBD Kaltim yang mampu bersinergi dengan Badan Penangulangan Bencana di daerah serta berbagai elemen masyarakat, baik TNI/Polri juga Dinas Kesehatan maupun Dinas Sosial untuk memberikan pertolongan kepada para korban banjir dengan cepat.
Selanjutnya, dengan cepat tim dari Badan Nasional Penangulangan Bencana (BNPB), BPBD Kaltim dan Kementerian Kesehatan akan turun ke lokasi banjir.
"Pada musibah banjir yang melanda Kecamatan Long Kali sejak pekan lalu hingga saat ini, dilaporkan ada satu korban jiwa, yakni satu orang anak yang jatuh terpeleset, kemudian terbawa arus banjir," kata Wahyu Widhi Heranata.
Pada kesempatan itu secara simbolis Agung Laksono juga memberikan bantuan 1 ton beras dan 50 dos mi instan untuk disalurkan kepada korban banjir.
Selain itu, bantuan logistik sebelumnya juga sudah datang dari BPBD Kaltim dan Kabupaten Paser, Dinas Sosial Kaltim dan PMI, TNI/Polri, serta bantuan pihak swasta.
"Informasi sementara yang kami terima hari ini (Minggu), banjir masih terjadi di lima kecamatan, yakni Batu Sopang, Muara Komam, Long Ikis, Long Kali, dan Paser Belengkong. Korban yang tempat tinggalnya terendam banjir mencapai 2.727 jiwa. Banjir juga merendam 17 sekolah dan delapan tempat ibadah. Dua pasar tradisional dan 794 hektare lahan pertanian juga dilintasi banjir," ungkap Wahyu Widhi Heranata. (Humas Pemprov Kaltim)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
"Sebenarnya, Menko Kesra dan Wagub berencana datang langsung ke lokasi banjir. Namun, karena cuaca buruk dan hujan deras sehingga helikopter yang ditumpangi rombongan tidak dapat mendarat di lokasi sehingga hanya memantau dari udara saja," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim Wahyu Widhi Heranata melalui siaram pers yang diterima Antara dari Biro Humas dan Protokol Provinsi Kaltim, Minggu.
Pada kesempatan itu Agung Laksono, kata Wahyu Widhi Heranata, memberikan apresiasi tinggi kepada BPBD Kaltim yang mampu bersinergi dengan Badan Penangulangan Bencana di daerah serta berbagai elemen masyarakat, baik TNI/Polri juga Dinas Kesehatan maupun Dinas Sosial untuk memberikan pertolongan kepada para korban banjir dengan cepat.
Selanjutnya, dengan cepat tim dari Badan Nasional Penangulangan Bencana (BNPB), BPBD Kaltim dan Kementerian Kesehatan akan turun ke lokasi banjir.
"Pada musibah banjir yang melanda Kecamatan Long Kali sejak pekan lalu hingga saat ini, dilaporkan ada satu korban jiwa, yakni satu orang anak yang jatuh terpeleset, kemudian terbawa arus banjir," kata Wahyu Widhi Heranata.
Pada kesempatan itu secara simbolis Agung Laksono juga memberikan bantuan 1 ton beras dan 50 dos mi instan untuk disalurkan kepada korban banjir.
Selain itu, bantuan logistik sebelumnya juga sudah datang dari BPBD Kaltim dan Kabupaten Paser, Dinas Sosial Kaltim dan PMI, TNI/Polri, serta bantuan pihak swasta.
"Informasi sementara yang kami terima hari ini (Minggu), banjir masih terjadi di lima kecamatan, yakni Batu Sopang, Muara Komam, Long Ikis, Long Kali, dan Paser Belengkong. Korban yang tempat tinggalnya terendam banjir mencapai 2.727 jiwa. Banjir juga merendam 17 sekolah dan delapan tempat ibadah. Dua pasar tradisional dan 794 hektare lahan pertanian juga dilintasi banjir," ungkap Wahyu Widhi Heranata. (Humas Pemprov Kaltim)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013